PT Jasa Marga Tbk, salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pengusahaan jalan tol dengan kode saham JSMR ini kabarnya tengah merencanakan program equity fundraising melalui anak usahanya yakni PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) untuk menyeimbangkan rasio kinerja kunci emiten jalan tol plat merah tersebut.
Rencana ini merupakan salah satu inovasi pendanaan berbasis ekuitas untuk memperkuat fundamental keuangan dan sustainability Perseroan ke depannya.
Saat ini, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga Ade Wahyu menyebut pihaknya tengah melakukan persiapan untuk program penggalangan dana berbasis ekuitas tersebut yang rencananya akan dilakukan pada Semester I/2023.
Pasalnya, Ade menyebut program ini perlu adanya pengenalan kepada publik dan calon investor seperti institusi manajemen investasi, dana pensiun dan perusahaan pengelola jalan tol.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan bahwa program equity fundraising ini merupakan salah satu inisiatif strategis Perseroan yang telah dipersiapkan sejak 2020 lalu dan tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan.
Inisiatif strategis ini dilakukan karena kebangkitan lalu lintas serta pertumbuhan ekonomi dan jaringan jalan di sepanjang koridor Jalan Tol Trans Jawa menunjukkan prospek yang sangat baik dalam jangka panjang.
Pasalnya, Lokasi Jalan Tol Trans Jawa terhubung dengan area-area strategis seperti bandar udara, pelabuhan, area industri hingga lokasi pariwisata yang secara tidak langsung telah menjadi penggerak perekonomian.
Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano mengungkapkan bahwa PT JTT mengelola Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 676 kilometer atau sebesar 57 persen dari total panjang secara keseluruhan yang mencapai 1.184 Km.
Oleh karena itu, Reza menyebut pihaknya optimis tindak lanjut rencana perseroan terkait equity fundraising melalui anak usahanya PT JJT untuk mendapatkan pendanaan baru berbasis ekuitas ini dapat berjalan lancar.
Dengan prospek pertumbuhan yang baik, Jalan Tol Trans Jawa diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi seluruh stakeholder.
Apalagi dengan adanya spin off atau pemisahan Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad yang dilakukan Jasa Marga kepada PT JTT sebelumnya, pengelolaan ruas Jalan Tol Trans Jawa diharapkan dapat lebih optimal dengan pengoperasian yang lebih efektif dan efisien sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap pelayanan kepada para pengguna jalan tol.