PT Waskita Karya (Persero) Tbk, salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi dengan kode saham WSKT ini kabarnya kembali memperoleh kontrak baru dari proyek Ibu Kota Negara (IKN).
Kontrak baru yang diperoleh kali ini adalah proyek pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan dengan total nilai kontrak mencapai Rp1,35 Triliun.
Proyek ini rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 50,678 m2 dan luas bangunan 33,312 m2 yang terbagi menjadi 3 bangunan yaitu Sekretariat Presiden, Mess Paspampres dan Bangunan pendukung.
Pembangunan membutuhkan waktu selama 720 hari kalender dengan target penyelesaian di akhir tahun 2024 mendatang.
Dalam pelaksanaannya, Waskita tidak hanya semata mengejar target pendapatan. Namun juga tetap berkomitmen menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh pemerintah dan para pengguna jasa dengan memperhatikan dan mengutamakan aspek keselamatan dan lingkungan.
Selain itu, SVP Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengerahkan seluruh sumber daya terbaik yang dimiliki agar dapat menyelesaikan proyek ini dengan baik.
Berbekal pengalaman yang perseroan miliki, pihaknya yakin dapat mengerjakan proyek ini dengan tepat mutu dan tepat waktu sesuai yang tertuang dalam kontrak.
Dengan dimenangkannya tender proyek IKN senilai Rp1,35 Triliun tersebut, WSKT sampai saat ini terhitung telah memenangkan tender proyek IKN dengan total nilai kontrak mencapai Rp2,55 triliun.
Pasalnya sebelumnya, Waskita juga telah memenangkan 2 tender proyek IKN lainnya yaitu Proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung–Jembatan Pulau Balang senilai Rp990 miliar dan Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp182 miliar.
Perolehan nilai kontrak WSKT tersebut mendekati nilai kontrak kompetitornya yakni PT PP (Persero) Tbk. Dan telah melampaui perolehan nilai kontrak BUMN Karya lainnya seperti PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) serta PT Adhi Karya Tbk. (ADHI).
PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menjadi BUMN Karya yang berhasil meraih nilai kontrak tertinggi dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan nilai mencapai Rp2,9 triliun.
Nilai kontrak tersebut berasal dari dua kontrak baru yang belum lama ini diperoleh PT PP yakni Pembangunan Bangunan Gedung Kantor Presiden Kawasan Istana Kepresidenan senilai Rp1,56 triliun dan Pembangunan Bangunan Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara pada Kawasan Istana Kepresidenan senilai Rp1,34 triliun.
Selain PT PP, Emiten karya lainnya yakni PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) juga memperoleh kontrak baru dari IKN.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengungkapkan bahwa WIKA telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp1,1 triliun dari proyek IKN per September 2022. Nilai kontrak tersebut berasal dari proyek jalan tol segmen KKT Kariangau-Simpang Tempadung dan proyek bangunan modular untuk rusun pekerja.
Tak hanya PT PP dan WIKA, Emiten konstruksi dengan kode saham ADHI yakni PT Adhi Karya Tbk juga memperoleh kontrak baru sebesar Rp1,4 Triliun hingga September 2022. Perolehan nilai kontrak tersebut didominasi oleh proyek pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 3A Segmen Karang Joang – Kariangau dengan nilai kontrak Rp1,1 triliun dan sisanya berasal dari proyek pembangunan hunian pekerja dan fender jembatan Pulau Balang.