Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi 1 hari ini, Jumat (16/12/2022). Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG terpantau mengalami pelemahan sebesar 0,09 persen atau turun 6,39 poin ke level 6.745.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa mayoritas indeks sektoral saham mengalami pelemahan. Salah satunya yang tercatat sebagai indeks dengan pelemahan terdalam yakni IDX Sektor Teknologi yang turun sebesar 1,01%. Kemudian disusul dengan pelemahan indeks sektoral lainnya yakni sebagai berikut :
– IDX Sektor Siklikal turun sebesar 0,69%,
– IDX Sektor Properti turun sebesar 0,64%,
– IDX Sektor Industri turun sebesar 0,45%,
– IDX Sektor Bahan Baku dan Transportasi kompak turun sebesar 0,36%,
– IDX Sektor Energi turun sebesar 0,27%,
– IDX Sektor Keuangan turun sebesar 0,10%.
Meskipun demikian, terdapat sektor yang menjadi satu satunya mengalami penguatan pada perdagangan sesi pertama siang hari ini yaitu IDX Sektor Infrastruktur dengan kenaikan sebesar 0,51%, IDX Sektor Non Siklikal naik sebesar 0,14%, dan IDX Sektor Kesehatan naik sebesar 0,07%.
Pada perdagangan sesi 1 yang berlangsung hingga siang hari ini, tercatat sebanyak 293 saham menguat, 192 saham melemah dan 192 saham stagnan. Adapun jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak Rp10,54 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp5,42 triliun dan frekuensi sebanyak 561.212 kali.
Adapun saham-saham yang masuk dalam top gainers siang ini diantaranya PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) naik sebesar 14,05% di Rp138, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) naik sebesar 13,45% di Rp270, dan PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) naik sebesar 11,22% di Rp1.685.
Sementara saham-saham yang masuk dalam top losers siang ini diantaranya PT Panca Anugerah Wisesa Tbk (MGLV) turun sebesar 9,88% di Rp73, PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) turun sebesar 6,67% di Rp448, dan PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) turun sebesar 6,63% di Rp155.
Di samping itu, terdapat tiga saham yang aktif diperdagangkan antara lain, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO), dan PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI).