Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi 1 hari ini, Kamis (3/10/2024). Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG terpantau mengalami pelemahan sebesar 0,53 persen atau turun 40,15 poin ke level 7.523.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa mayoritas indeks sektoral saham mengalami pelemahan. Salah satunya yang tercatat sebagai indeks dengan pelemahan terdalam yakni IDX Sektor Teknologi yang turun sebesar 1,07%. Kemudian disusul dengan pelemahan indeks sektoral lainnya yakni sebagai berikut :
– IDX Sektor Kesehatan turun sebesar 0,82%,
– IDX Sektor Keuangan turun sebesar 0,51%,
– IDX Sektor Energi turun sebesar 0,36%,
– IDX Sektor Industri turun sebesar 0,33%,
– IDX Sektor Non Siklikal turun sebesar 0,19%,
– IDX Sektor Transportasi turun sebesar 0,11%,
– IDX Sektor Bahan Baku turun sebesar 0,04%,
– IDX Sektor Siklikal turun sebesar 0,02%,
Meskipun demikian, terdapat sejumlah sektor yang mengalami penguatan pada perdagangan sesi pertama siang hari ini yaitu IDX Sektor Properti dengan kenaikan sebesar 0,24%, dan IDX Sektor Infrastruktur dengan kenaikan sebesar 0,05%.
Pada perdagangan sesi 1 yang berlangsung hingga siang hari ini, tercatat sebanyak 267 saham menguat, 285 saham melemah dan 235 saham stagnan. Adapun jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,85 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp6,12 triliun.
Adapun saham-saham yang masuk dalam top gainers siang ini diantaranya PT Grand House Mulia Tbk (HOMI) naik 16,83% ke Rp236, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) naik 16,54% ke Rp155 dan PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIO) naik 13,01% ke Rp139.
Sementara saham-saham yang masuk dalam top losers siang ini diantaranya PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) turun 25,00% ke Rp3, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) turun 11,20% ke Rp5.750, dan PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) turun 10,00% ke Rp54.
Di samping itu, terdapat tiga saham yang aktif diperdagangkan antara lain PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS).
