Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau menguat pada penutupan perdagangan sesi 1 hari ini, Selasa (19/12/2023). Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG terpantau mengalami penguatan sebesar 0,20 persen atau naik 14,16 poin ke level 7.133.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa mayoritas indeks sektoral saham mengalami penguatan. Salah satunya yang tercatat sebagai indeks dengan penguatan tertinggi yakni IDX Sektor Kesehatan dengan kenaikan sebesar 1,03%. Kemudian disusul dengan penguatan indeks sektoral lainnya yakni sebagai berikut :

– IDX Sektor Energi naik sebesar 0,99%

– IDX Sektor Teknologi naik sebesar 0,83%,

– IDX Sektor Transportasi naik sebesar 0,72%,

– IDX Sektor Siklikal naik sebesar 0,58%,

– IDX Sektor Properti naik sebesar 0,35%,

– IDX Sektor Non Siklikal naik sebesar 0,27%,

– IDX Sektor Bahan Baku naik sebesar 0,19%,

Meskipun demikian, terdapat tiga sektor yang mengalami pelemahan pada perdagangan sesi pertama siang hari ini yaitu IDX Sektor Keuangan yang turun sebesar 0,75%, IDX Sektor Infrastruktur yang turun sebesar 0,44%, dan IDX Sektor Industri yang turun sebesar 0,26%.

Pada perdagangan sesi 1 yang berlangsung hingga siang hari ini, tercatat sebanyak 258 saham menguat, 235 saham melemah dan 244 saham stagnan. Adapun jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,46 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp4,87 triliun.

Saham-saham yang masuk dalam top gainers siang ini diantaranya PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 17,79% ke Rp1.490, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) naik 16,06% ke Rp795, dan PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) naik 14,53% ke Rp134.

Sementara saham-saham yang masuk dalam top losers siang ini diantaranya PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) turun 14,35% ke Rp1.910, PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) turun 13,26% ke Rp314, dan PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV) turun 12,50% ke Rp7.

Di samping itu, terdapat tiga saham yang aktif diperdagangkan antara lain PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU), PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET).