Emiten pariwisata PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) mencatatkan kinerja keuangan yang positif di sepanjang kuartal III/2023.
Hal ini ditandai dengan kenaikan laba bersih dan pendapatan yang dicapainya di sepanjang kuartal III/2023.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), PJAA mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp170,80 miliar atau melesat sebesar 130,67 persen dibandingkan capaian laba di kuartal III/2022 lalu yang tercatat hanya sebesar Rp74,04 miliar.
Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya pendapatan sebesar 43,17 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp902,56 miliar dibandingkan pendapatan di periode sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp630,40 miliar.
Adapun pendapatan PJAA paling besar berasal dari segmen pariwisata yang berkontribusi sebesar Rp747,40 miliar. Kemudian disusul segmen real estat sebesar Rp79,32 miliar, serta segmen perdagangan dan jasa sebesar Rp84,57 miliar.
Segmen pariwisata tersebut meliputi pengelolaan kawasan wisata, pertunjukan keliling, dan penginapan wisata. Kemudian segmen real estat merupakan pembangunan, penjualan dan penyewaan properti. Sedangkan segmen perdagangan dan jasa PJAA tersebut mencakup penjualan barang dagangan, jasa sarana transportasi laut, serta pengelolaan restoran dan air bersih.
Seiring melonjaknya pendapatan, beban pokok pendapatan PJAA juga ikut meningkat menjadi Rp27,46 miliar pada kuartal III/2023 dibandingkan periode sama tahun 2022 lalu yang sebesar Rp16,22 miliar.
Berbeda dengan beban pokok, beban langsung perseroan justru ikut terkerek menjadi Rp383,15 miliar dibandingkan kuartal ketiga pada tahun 2022 lalu yang sebesar Rp271,03 miliar.
Meski begitu jika ditotal, beban pokok pendapatan dan beban langsung PJAA terhitung naik sebesar 42,95 persen secara yoy dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan neraca, total aset PJAA mencatatkan pertumbuhan menjadi Rp4,09 triliun hingga 30 September 2023 dibandingkan posisi akhirnya di tahun 2022 lalu yang sebesar Rp3,89 triliun.
Pertumbuhan ini diikuti dengan liabilitas perseroan yang naik menjadi Rp2,40 triliun dari akhir Desember 2022 yang hanya sebesar Rp2,33 triliun dan kenaikan Ekuitas menjadi Rp1,68 triliun dibandingkan akhir tahun 2022 lalu yang sebesar Rp1,56 triliun.
Pada perdagangan hari ini tepatnya Rabu (11/10/2023) pukul 10.28, Saham PJAA terpantau meningkat sebesar 11,31 persen atau naik 95 poin ke level Rp935. Sebanyak 4,80 juta saham PJAA ditransaksikan dengan nilai Rp4,44 miliar dan frekuensi transaksi sebanyak 1.406 kali.