Terdapat lima BUMN yang bersiap untuk menjalankan aksi divestasi asetnya hingga awal Juli 2022. WSKT, JSMR, PTPP, WIKA dan PPRO mulai melaksanakan aksi divestasi asetnya.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) belum lama ini melepas 40% kepemilikan aset pada Jalan Tol Layang CIkampek. TOtal nilai divestasi mencapai Rp4,03 triliun. PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) menjadi emiten yang akan menampung aset yang dilepas.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) juga melakukan aksi yang sama. Waskita Karya belum lama ini menandatangani pelepasan 55% kepemilikan tol Cimanggis-Cibitung dengan nilai RP1,7 triliun ke PT Sarana Multi Infrastruktur.
Lebih ke belakang, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) turut melepas keseluruhan saham Tol Kunciran-Cengkareng ke JSMR senilai Rp51,13 miliar.
PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), melalui PT PP Properti Tbk. (PPRO) juga telah mendivestasikan kepemilikan kawasan komersian Aerocity Kertajati senlai 51%.
Dikutip dari Bisnis.com, HEad of Equty Trading MNC Securitas Medan, Frankie Wijaya Prasetyo, menerangkan bahwa divestasi memiliki berbagai macam tujuan mulai dari modal ekspansi, pelunasan utang, perampingan perusahaan hingga efisiensi dengan cara menjual sebagian aset pada divisi tertentu ataupun kepemilikan pada anak usahanya.
Masih menurut Frankie, emiten konstruksi pelat merah secara nyaris bersamaan melakukan divestasi saat ini diproyeksikan juga sebagai sentimen yang baik. Oleh karena tujuan-tujuan divestasi yang disampikan di atas hampir semua dapat terwujud dengan divestasi yang dilakukan.
Hampir rata-rata emiten konstruksi mempunyai jumlah utang yang besar, yang juga dibarengi dengan kinerja yang tertekan selama tahun pandemi di 2020 dan 2021.
Namun, yang mesti dicatat, divestasi ini akan mengurngi kepemilikan aset emiten yang bersangkutan dan itu berdampak pada pendapatan emiten itu sendiri. Contoh kasus, seperti JSMR yang melepas 40% kepemilikan saham di JJC, yang mana ruas tol ini memberikan pendapatan taertinggi jika dikomparasikan dengan entitas anak usaha yang lain di tahun 2021.
Berbeda hal dengan WSKT yang melakukan divestasi pada entitas anaknya PT Cimanggis Cibitung Tollways yang mencatatkan kerugian pada 2021 kemarin. Meski usia operasi komersialnya masih sangat muda di 2020 kemarin, tetapi langkah divestasi ini bisa dikatakan cukup baik.