PT Harum Energy Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dengan kode saham HRUM ini berhasil membukukan kinerja keuangan yang positif pada kuartal I/2023.
Emiten batu bara milik konglomerat Kiki Barki ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di sepanjang kuartal I/2023.
Mengutip laporan keuangan yang dirilis, HRUM mencetak total pendapatan senilai US$294,5 juta atau setara Rp4,4 triliun (kurs Rp14.973 per dolar AS) di sepanjang kuartal I/2023. Realisasi pendapatan ini meningkat sebesar 93,5 persen dibandingkan capaian pendapatan di kuartal I/2022 lalu yang tercatat hanya sebesar US$152,1 juta.
Mayoritas pendapatan yang diperolehnya ini berasal dari penjualan batu bara ekspor senilai US$254,24 juta.
Berdasarkan pelanggannya, HRUM menjual batu bara ke Jera Global Markets Pte. Ltd. sebesar US$107,6 juta, Sunny Express International Development Pte. Ltd. sebesar US$53,18 juta, dan Starport Trading and Development Limited senilai US$31,26 juta.
Peningkatan pendapatan ini diikuti dengan peningkatan beban pokok pendapatan HRUM menjadi US$131,7 juta atau naik sebesar 138,33 persen juta secara tahunan atau year on year (YOY) dari yang sebelumnya di kuartal I/2022 lalu tercatat sebesar US$55,2.
Meningkatnya beban pokok pendapatan ini disebabkan oleh adanya peningkatan royalti 150,97 persen menjadi US$52,1 juta, dari yang sebelumnya senilai US$20,7 juta secara YOY.
Selain pendapatan, HRUM juga mencetak pertumbuhan laba bersih mencapai senilai US$103,02 juta atau setara Rp1,54 triliun. Realisasi laba bersih ini meningkat sebesar 64,03 persen dibandingkan capaian laba bersih di kuartal l/2022 lalu yang tercatat hanya sebesar US$ 62,8 juta.
Adapun untuk total aset HRUM per kuartal I/2023 tercatat mencapai senilai US$1,37 miliar atau naik dari akhir tahun 2022 lalu yang sebesar US$1,2 miliar.
Peningkatan total aset tersebut bersamaan dengan meningkatnya total ekuitas HRUM yang mencapai US$1,12 miliar di akhir Maret 2023. Realisasi ini naik dari US$992,2 juta di akhir Desember 2022.
Namun berbeda dengan total liabilitas HRUM yang justru turun menjadi US$254,8 juta di kuartal l/2023 dibandingkan total liabilitas pada 31 Desember 2022 yang sebesar US$286,5 juta.
Sebagai informasi, PT Harum Energy Tbk merupakan sebuah perusahaan dengan kegiatan usaha di bidang pertambangan batu bara dan mineral yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Maluku Utara, Indonesia.
Didirikan sejak tahun 1995, perusahaan ini memiliki beberapa anak usaha mendukung kegiatan bisnisnya yakni PT Mahakam Sumber Jaya, PT Layar Lintas Jaya, PT Santan Batubara, PT Bumi Karunia Pertiwi, PT Karya Usaha Pertiwi, PT Tanito Harum Nickel, PT Tambang Batubara Harum, Harum Energy Australia Ltd, Harum Energy Capital Ltd dan Harum Asia Capital Pte Ltd.