Di tengah kondisi perekonomian dunia yang penuh dengan tantangan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai emiten perbankan berkode saham BBRI ini telah berhasil menjaga fundamental kinerja keuangan yang positif dengan tetap fokus pada core business perusahaan di segmen UMKM, kualitas asset yang terjaga dengan prudent, serta likuiditas yang memadai.
Kinerja keuangan yang positif ini terlihat dari kinerja keuangan BRI hingga akhir Kuartal III Tahun 2022 yang secara konsolidasian mencatatkan laba bersih sebesar Rp39,31 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso dalam Press Conference Kinerja Keuangan BRI Kuartal III Tahun 2022 di Jakarta pada 16 November 2022.
Pencapaian laba bersih tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 106,14 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp19,07 triliun. Kemudian diikuti juga dengan peningkatan total aset sebesar 4,00% yoy menjadi Rp1.684,60 triliun.
Adapun pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga yang tumbuh 9,19 persen (yoy) menjadi sebesar Rp115,25 triliun dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp105,54 triliun.
Sunarso mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut tak lepas dari respons strategis (strategic response) BRI yang tepat dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi. Sehingga fungsi intermediary penyaluran kredit maupun penghimpunan dana masyarakat oleh BRI mampu tumbuh secara positif.
Selain respons strategis yang tepat, BRI juga menjaga sustainability pertumbuhan penyaluran kredit dengan fokus pada aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah (Current Account and Saving Account/CASA), serta menjaga kualitas aset terutama kredit yang direstrukturisasi akibat terdampak pandemi Covid-19.
Tercatat hingga akhir September 2022, Penyaluran kredit BRI mampu tumbuh sebesar 7,92 persen (yoy) menjadi Rp1.111,48 triliun, serta Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar 0,39 persen menjadi Rp1.139,77 triliun.
Kinerja bank Bank BRI hingga akhir Kuartal III 2022 ini pun mendapatkan apresiasi positif dari Menteri BUMN RI Erick Thohir. Erick meyakini BRI mampu memanfaatkan momentum post pandemi dan menangkap tantangan menjadi peluang bagi perusahaan.
Menurut Erick Thohir, kemampuan BRI menjaga kinerja positif tak lepas dari keberhasilan transformasi berkelanjutan yang dilakukan perseroan.
Oleh karena itu, dia meminta transformasi di perusahaan BUMN perlu terus digalakkan, sebagai upaya kontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Tujuannya untuk mendorong percepatan kinerja BUMN yang menjalankan sepertiga ekonomi Indonesia dalam kondisi sehat serta mendorong program kesejahteraan masyarakat lebih optimal.