PT Sarana Menara Nusantara Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang investasi dan jasa penunjang telekomunikasi di Indonesia dengan kode saham TOWR ini berhasil mencatatkan laporan kinerja keuangan yang cukup positif di sepanjang kuartal l/2023.
Hal ini ditandai dengan pertumbuhan pendapatan yang naik mencapai Rp2,86 triliun di sepanjang 3 bulan pertama di tahun ini. Realisasi capaian pendapatan tersebut meningkat sebesar 9,37 persen dibandingkan periode yang sama (kuartal 1) di tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar Rp2,61 triliun.
Adapun kontributor terbesar dalam perolehan pendapatan TOWR ini berasal dari pendapatan sewa yang mencapai senilai Rp2,63 triliun. Sementara sisanya berasal dari pendapatan dan jasa lainnya yang mencapai senilai 190,3 miliar.
Berdasarkan pelanggannya, pendapatan yang diraih tersebut mayoritas diperoleh dari PT Indosat Tbk. (ISAT) dengan kontribusi senilai Rp1,07 triliun atau sekitar 38% dari total pendapatan TOWR sepanjang kuartal l/2023. Kemudian diikuti pendapatan dari PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dengan kontribusi senilai Rp864,2 miliar atau sekitar 30% dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan kontribusi senilai Rp365,15 miliar atau sekitar 13% dari total pendapatan TOWR sepanjang kuartal l/2023.
Meski pendapatan naik, sayangnya laba bersih emiten menara Grup Djarum ini nampaknya harus tertekan di sepanjang kuartal pertama tahun ini.
Laba bersih TOWR tercatat menurun hingga menjadi Rp752,4 miliar atau menyusut sebesar 11,8 persen dibandingkan capaian laba bersih di periode yang sama pada tahun 2022 lalu yang tercatat mencapai Rp853,5 miliar.
Adapun alasan dibalik menurunnya perolehan laba bersih tersebut dikarenakan akibat naiknya beban keuangan menjadi sebesar Rp739 miliar dan melonjaknya beban pajak penghasilan menjadi sebesar Rp87,5 miliar.
Padahal sebelumnya sebagaimana yang dikutip dari laporan keuangan perseroan tahun 2022 bahwasanya PT Sarana Menara Nusantara Tbk telah berhasil mengantongi laba bersih yang cukup besar pada sepanjang tahun 2022.
PT Sarana Menara Nusantara Tbk berhasil meraih laba sebesar Rp3,44 triliun di sepanjang tahun 2022 lalu. Capaian tersebut naik sebesar 0,58% dari laba bersih periode yang sama di tahun 2021 yang sebesar Rp 3,42 triliun.
Pertumbuhan laba bersih di tahun 2022 lalu tersebut diikuti dengan kenaikan pendapatan hingga mencapai Rp 11,03 triliun atau naik sebesar 27,8% dari periode sama di tahun 2021 yang sebesar Rp 8,63 triliun.
Bergeser kembali ke periode kuartal l/2023, TOWR rupanya juga mencatatkan kenaikan laba usaha sebesar 8,25 persen menjadi Rp1,73 triliun secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 lalu yang tercatat hanya sebesar Rp1,6 triliun.
Kenaikan laba usaha TOWR ini diikuti pula dengan pertumbuhan laba bruto yang naik sebesar 7,87 persen menjadi Rp2,05 triliun di kuartal I/2023, dari yang sebelumnya tercatat sebesar Rp1,9 triliun pada kuartal I/2022.
Masih di periode yang sama, TOWR juga mencatatkan total aset senilai Rp66,9 triliun atau naik dari akhir Desember 2022 yang tercatat dengan realisasi total aset sebesar Rp65,6 triliun.
Adapun untuk total liabilitas TOWR tercatat naik menjadi Rp51,6 triliun di akhir kuartal I/2023, dari yang sebelumnya sebesar Rp51,19 triliun di akhir tahun 2022.
Peningkatan total liabilitas ini pun diiringi juga dengan pertumbuhan total ekuitas yang naik menjadi Rp15,2 triliun pada tiga bulan pertama 2023, dari yang sebelumnya sebesar Rp14,43 triliun di sepanjang tahun 2022 lalu. Kenaikan total ekuitas tersebut disebabkan meningkatnya saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya menjadi Rp15,38 triliun.
Sebagai informasi, PT Sarana Menara Nusantara Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang investasi dan jasa penunjang telekomunikasi di Indonesia.
Didirikan sejak tahun 2008 silam, Fokus utama bisnis PT Sarana Menara Nusantara Tbk adalah berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam pengoperasian lokasi-lokasi menara telekomunikasi untuk disewakan kepada perusahaan komunikasi nirkabel.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sarana Menara Nusantara resmi mencatatkan sahamnya dengan kode TOWR di papan utama Bursa Efek Indonesia pada 8 Maret 2010.
Adapun pengendali sahamnya adalah PT Sapta Adhikari Investama, perusahaan milik keluarga Hartono yang merupakan pemilik Grup Djarum. Sapta Adhikari Investama menggenggam 54,4241 persen saham TOWR.