PT Koka Indonesia Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor umum proyek konstruksi, teknik mesin, teknik geoteknik, desain interior, dan furniture ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini tepatnya Rabu, 11 Oktober 2023.
Koka Indonesia berhasil mencatatkan (listing) perdana sahamnya di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham KOKA dan menjadi perusahaan tercatat ke – 72 di BEI pada tahun ini atau 2023.
Perihal adanya pencatatan saham ini diumumkan oleh Direktur PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna dalam acara “Seremoni Pencatatan Perdana Saham KOKA & LOPI” yang disiarkan secara virtual melalui kanal youtube Indonesia Stock Exchange pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Sebelum listing saham perdananya di BEI, KOKA telah melaksanakan masa penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang berlangsung dari 3 Oktober sampai dengan 9 Oktober 2023.
Dalam IPO tersebut, KOKA menetapkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp128 per saham dengan melepas sebanyak 715.333.000 (tujuh ratus lima belas juta tiga ratus tiga puluh tiga ribu) saham biasa atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp25 per saham.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, KOKA berpotensi meraup dana segar dari IPO ini sebesar Rp91,56 miliar.
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini :
– Sekitar 17,23% (tujuh belas koma dua tiga persen) atau sebesar Rp15.000.000.000 akan digunakan untuk belanja modal yang meliputi pengadaan alat berat baru berupa Wheel Loader berjumlah 3 unit dengan harga keseluruhan sebesar Rp3.000.000.000,- (tiga miliar Rupiah), Truck Crane berjumlah 2 unit dengan harga keseluruhan sebesar Rp7.200.000.000,- (tujuh miliar dua ratus juta rupiah), dan Excavator berjumlah 2 unit dengan harga keseluruhan sebesar Rp4.800.000.000,- (empat miliar delapan ratus juta rupiah).
– Sedangkan sisanya sekitar 82,77% (delapan puluh dua koma tujuh tujuh persen) akan digunakan untuk Modal Kerja yang meliputi pembayaran material bahan baku konstruksi, biaya logistik pengiriman, biaya operasional di lokasi proyek dan biaya administrasi yang timbul dalam proyek.
Adapun untuk mendukung proses IPO tersebut rupanya KOKA menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana (IPO/Initial Public Offering).