PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) berencana melakukan penawaran umum perdana saham dengan melepas sebanyak-banyaknya 2,61 miliar atau 11% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor perseroan.
Perusahaan penyedia jasa internet dan pusat data itu menargetkan meraih dana hingga Rp1,03 triliun dari IPO ini. Direktur Utama Moratelindo, Galumbang, optimis pendapatan dan laba perusahaan pada 2022 akan tumbuh di atas industri yang hanya single digit.
“Kami selama tiga tahun ini tumbuh berturut-turut dua digit, di atas industri yang tumbuh hanya satu digit. Kami harap aksi korporasi ini membuat pertumbuhan berkelanjutan ke depan,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (12/7).
Dengan meruaup dana IPO Rp1 triliun, Galumbang mengungkapkan Moratelindo akan mampu mempebesar modal usaha menjadi Rp1 triliun.
“Kami selalu mengandalkan pinjaman bank maupun sukuk atau ijarah. Melalui IPO ini, dengan perkiraan dana Rp1 triliun, modal usaha akan meningkat,” ujar Galumbang dalam konferensi pers Moratelindo, Selasa (12/7).
Pihaknya berharap IPO ini dapat membuat imunitas calon emiten berkode saham MORA ini lebih kuat menghadapi turbulensi. Selain itu, aksi korporasi ini juga diharapkan dapat mendongkrak kinerja perusahaan sehingga memiliki kemampuan ekspansi yang lebih baik ke depan.
Menurutnya, investasi MORA ke depan akan difokuskan untuk memperluas coverage, akses fiber to the home dan building, ducting, serta memperbesar kapasitas pusat data atau data center milik perseroan.