PT Mitra Investindo Tbk. (MITI), perusahaan investasi di bidang pertambangan dan pelayaran ini telah resmi menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU) dengan Sany South East Asia Ltd (SANY) dan Emas Fortuna Ltd (EFL) untuk menjajaki peluang bisnis Energi Baru Terbarukan Tenaga Surya yang ramah lingkungan.
Melalui MoU yang telah ditandatangani, MITI, SANY dan EFL berencana akan menggali potensi bisnis Energi Baru Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau Solar Farm.
Dalam press release MITI pada Jumat (07/07/2023), Manajemen MITI mengungkapkan bahwa MOU yang telah diteken ini merupakan kesepakatan awal antara MITI, SANY dan EFL yang berlaku selama satu tahun dan akan diperpanjang jika setujui oleh pihak terkait.
Rencana Kerjasama Strategis antara ketiga perusahaan tersebut akan dituangkan dalam suatu perjanjian kemitraan terkait kerjasama dan pengadaan lahan mengenai pengembangan bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Surya [PLTS].
Manajemen MITI menyebut bahwa pelaksanaan Joint Venture (JV) atau usaha gabungan ini akan memperhatikan ketentuan hukum dan perundangan yang berlaku bagi para pihak serta perjanjian definitif terkait yang akan ditandatangani kemudian.
Adapun proyek pengembangan Energi Hijau Listrik Tenaga Surya ini diklaim merupakan salah satu upaya untuk mendukung program Pemerintah demi mengurangi emisi karbon hingga 32% atau setara 912 juta ton pada tahun 2030 mendatang dengan menggunakan bahan bakar non fosil.
Sekedar informasi tambahan, PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) mencatatkan kinerja keuangan yang positif di sepanjang kuartal l/2023.
Hingga kuartal l/2023, Mitra Investindo berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan hingga mencapai Rp 84,246 miliar atau setara dengan 69,12 persen dari capaian pendapatan pada tahun 2022 lalu yang tercatat sebesar Rp 121,886 miliar.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, MITI juga sukses menggenjot laba bersih hingga mencapai Rp 14,31 miliar atau setara dengan 93,26 persen dari capaian pendapatan pada tahun 2022 lalu yang tercatat sebesar Rp 15,346 miliar.
Menurut Direktur Keuangan Mitra Investindo Ignatius Edy Suhardaya, capaian pendapatan ini sebagian besar diperoleh dari pendapatan segmen usaha penanganan kargo bongkar muat (stevedoring) dengan menyumbang kontribusi senilai Rp54,421 miliar atau sebesar 64 persen dari total pendapatan.
Kemudian diikuti juga dengan pendapatan segmen usaha jasa pelayaran dengan kontribusi senilai Rp16,041 miliar atau sebesar 19,04 persen dari total pendapatan konsolidasian kuartal I/2023.
Adapun pencapaian perseroan di sepanjang kuartal l/2023 ini akan menjadi acuan kinerja MITI selama tahun 2023 yang diharapkan akan mengalami lonjakan perolehan pendapatan dan laba sebesar 4 kali lipat.