Perusahaan konstruksi milik Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk melalui Sekretaris Perusahaan Maria Cesilia Hapsari menyampaikan bahwa realisasi kontrak baru ACST tercatat telah mencapai Rp1 triliun sepanjang Agustus 2022.
Adapun lini bisnis yang memberikan kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru tersebut yakni datang dari segmen infrastruktur sebesar 61,51 persen. Kemudian disusul segmen struktur sebesar 24,67 persen dan segmen fondasi sebesar 13,81 persen.
Meskipun demikian, Emiten berkode saham ACST masih akan tetap fokus mencari peluang pada tiga lini bisnis utamanya tersebut yakni fondasi, struktur dan infrastruktur.
Dalam ketiga bidang usaha tersebut, Entitas grup Astra ini selalu memperkaya keahliannya dengan diversifikasi aktif. Seperti halnya pekerjaan soil improvement pada proyek fondasi di Proyek Pelabuhan Patimban yang dilakukan dengan metode cement-deep mixing (CDM).
Dengan demikian, Maria menyebut hal ini membuat pihaknya optimis dengan rencana perbaikan yang akan dilakukan pada semester II tahun ini.
Adapun beberapa strategi yang dilakukan untuk menempuh upaya ini yakni dengan mengutamakan prinsip keamanan dan kualitas sebagai prinsip utama kerja, melakukan perbaikan berkelanjutan untuk mencapai operational excellence, melakukan pemanfaatan teknologi engineering untuk meningkatkan efisiensi, memperkuat aliansi dengan mitra strategis, dan proaktif memperkaya keahlian guna menyediakan jasa konstruksi terintegrasi.
Pada kuartal kedua tahun 2022, ACST mencetak pendapatan (revenue) sebesar Rp508,7 miliar yang dimana angka tersebut turun sebesar 21,01 persen dari pendapatan di periode yang sama pada tahun lalu yakni sebesar Rp644,1 miliar.
Perseroan mencatatkan penurunan biaya keuangan menjadi sebesar Rp7,9 miliar atau turun sebesar 80,9 persen dari Rp41,5 miliar pada kuartal kedua periode yang sama tahun 2021.
Selain itu, Rugi bersih Acset turun sebesar 25,3 persen dari Rp153,2 miliar pada kuartal kedua tahun 2021 menjadi Rp114,5 miliar di periode yang sama di tahun 2022. Maria menyebut pihaknya memperkirakan bahwa tahun 2023 mendatang akan menjadi tahun yang penuh harapan dan disertai kewaspadaan. Pasalnya, Di tahun tersebut akan ada peningkatan dari industri konstruksi pasca pandemi yang turut berdampak pada kenaikan new order book. Namun di sisi lain yang menjadi kewaspadaan adalah ketidakpastian ekonomi global.