PT Perusahaan Gas Negara Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi dengan kode saham PGAS ini berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan di sepanjang semester I/2023.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Emiten Grup Pertamina ini mencatatkan pendapatan sebesar US$1,78 miliar atau setara Rp26,74 triliun (perhitungan kurs Rp15.000 per dolar AS) pada semester I/2023.
Angka tersebut naik sebesar 2,47 persen secara tahunan (yoy) dari capaian pendapatan di periode sama pada tahun sebelumnya (Semester I/2022) yang tercatat hanya sebesar US$1,74 miliar.
Perolehan pendapatan ini berasal dari segmen bisnis niaga dan transmisi yang menyumbang sebesar US$1,56 miliar, eksplorasi dan produksi migas yang menyumbang sebesar US$218,78 juta dan operasi lainnya sebesar US$175,26 juta, dengan eliminasi senilai US$176,41 juta.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, Beban pokok pendapatan PGAS turut mengalami kenaikan mencapai US$1,41 miliar dari capaian di periode sama pada tahun sebelumnya yang tercatat hanya US$1,31 miliar.
Peningkatan beban tersebut terjadi di pos pembelian gas bumi serta aktivitas hulu minyak dan gas bumi.
Adapun laba bruto PGAS justru turun menjadi US$368,11 juta dibandingkan sebelumnya yang tercatat sebesar US$420,90 juta pada semester I/2022.
Selain itu, PGAS juga membukukan total aset sebesar US$6,93 miliar per Juni 2023 atau turun dari total aset di akhir tahun 2022 lalu yang tercatat sebesar US$7,19 miliar.
Perinciannya, ekuitas turun menjadi US$3,35 miliar dari yang sebelumnya tercatat US$3,44 miliar, dan liabilitas turun menjadi US$3,57 miliar dari yang sebelumnya tercatat US$3,75 miliar.