Emiten Grup Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN kabarnya telah menorehkan kinerja keuangan yang cukup baik di sepanjang semester I/2024.
Selama periode Januari – Juni 2024 tersebut, PGAS tercatat berhasil meraup laba bersih sebesar US$186,60 juta atau setara dengan Rp3,05 triliun (kurs Jisdor 30 Juni 2024 Rp16.394 per dolar AS).
Berdasarkan laporan keuangan interim yang ditelaah secara terbatas, perolehan laba bersih tersebut mengalami peningkatan sebesar 28,41% dibandingkan perolehan laba bersih yang diraihnya selama periode yang sama pada tahun lalu yakni US$145,32 juta.
Adapun raihan laba bersih PGAS di paruh pertama tahun ini tersebut ditopang oleh kinerja pendapatan yang sukses meraih US$1,83 miliar atau setara Rp30,14 triliun.
Jumlah ini tumbuh sebesar 3,12% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari posisi sebelumnya di semester I/2023 yang hanya sebesar US$1,78 miliar
Dalam perolehan pendapatan tersebut, kontributor terbesar pendapatan PGAS berasal dari pihak ketiga yang menyumbang sebesar US$1,22 miliar atau naik sebesar 15,08% secara tahunan atau YoY.
Dan pendapatan segmen niaga gas bumi menjadi penopang dengan raihan pendapatan sebesar US$875,48 juta atau naik sebesar 7,18% secara tahunan atau YoY.
Selain laba bersih dan pendapatan, PGAS juga mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar US$1,43 miliar atau meningkat sebesar 1,17% secara tahunan atau YoY.
Capaian beban pokok tersebut membuat PGAS tercatat berhasil membukukan laba kotor sebesar US$407,22 juta di sepanjang enam bulan pertama tahun ini, dimana angka tersebut tumbuh sebesar 10,63% secara tahunan.
Direktur Utama PGN Arief S. Handoko menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan bagian dari upaya PGAS untuk memberikan nilai terbaik bagi pemegang saham dengan tetap menyediakan pasokan gas yang stabil bagi pelanggan.
Arief menjelaskan realisasi kenaikan pendapatan yang diraih Perseroan hingga pertengahan tahun ini disebabkan oleh segmen pendapatan baru yaitu LNG Trading yang menyumbang sebesar US$93,7 juta.
Selain itu, terdapat juga kinerja pendorong lainnya yaitu kenaikan pendapatan transmisi gas yang menyumbang sebesar US$14,4 juta, dan transmisi Minyak dengan kontribusi sebesar US$0,9 juta.
Adapun dari sisi neraca keuangan, PGAS tercatat berhasil membukukan total aset sebesar US$6,16 miliar atau terkoreksi sebesar 6,87% secara tahunan atau YoY.
Menurunnya jumlah aset juga diikuti dengan total liabilitas yang juga ikut terkoreksi, dimana total liabilitas PGAS terpantau mengalami penurunan sebesar 11,57% secara tahunan atau YoY menjadi US$2,70 miliar, sedangkan ekuitas perseroan mencapai US$3,44 miliar alias melemah sebesar 2,81% secara tahunan atau YoY.