Emiten afiliasi Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk. (PTRO), tercatat meraih kontrak jumbo senilai Rp17,4 triliun dari PT Pasir Bara Prima yang merupakan anak usaha PT Singaraja Putra Tbk. (SINI).
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen PTRO menyampaikan bahwa pihaknya telah mendapatkan kontrak senilai Rp17,4 triliun dari Pasir Bara Prima dengan jenis perjanjian jasa pertambangan antara PBP dan PTRO.
Adapun jangka waktu untuk kontrak ini adalah life of mine atau sepanjang hidup tambang.
Selain itu, PTRO juga menjelaskan alasan perolehan kontrak ini merupakan implementasi strategi jangka panjang PTRO melalui peningkatan aktivitas operasional jasa pertambangan.
Dan menurut manajemen, Kontrak ini dapat memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha PTRO, serta meningkatkan kinerja keuangan dan operasional PTRO.
Manajemen juga menjelaskan PTRO dan PBP telah menandatangani perubahan dan pernyataan kembali term sheet perjanjian jasa penambangan pada 3 Juli 2024.
Sebagai informasi, PBP merupakan salah satu anak usaha PT Singaraja Putra Tbk. (SINI) yang bergerak di bidang pertambangan batu bara. Pasir Bara Prima memiliki wilayah operasi di Kalimantan Tengah.
PBP rencananya akan memproduksi batu bara dengan kualitas GAR 5.000 sebanyak 26 juta ton selama 9 tahun dari tahun 2024 sampai dengan tahun 2032.
Produksi tersebut diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan sebesar US$1,95 miliar atau setara Rp30 triliun, dengan asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS.
Kemudian PBP juga dilaporkan memiliki total aset sebesar Rp77,4 miliar per akhir Desember 2023.