Emiten kawasan industri, PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan kinerja positif di sepanjang tiga bulan pertama tahun 2025.
Mengutip laporan keuangan perseroan, KIJA tercatat membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 1,29 triliun di kuartal I/2025 atau tumbuh sebesar 87% dibandingkan dengan capaian yang diraihnya pada periode sama tahun lalu yakni sebesar Rp 690 miliar.
Secara rinci, pendapatan KIJA ditopang oleh tiga pilar utama di antaranya
1. Pendapatan dari Pilar Land Development & Property.
Pendapatan dari Pilar Land Development & Property melonjak sebesar 230% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 690,1 miliar per akhir Maret 2025. Angka ini naik dari capaian sebelumnya sebesar Rp 208,9 miliar di kuartal I/2024.
Corporate Secretary KIJA, Muljadi Suganda menjelaskan bahwa pertumbuhan signifikan pendapatan dari Pilar Land Development & Property ditopang oleh penjualan tanah kavling sebesar Rp 638,5 miliar atau meningkat hampir 6 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
2. Pendapatan dari Pilar Infrastruktur.
Pendapatan dari Pilar Infrastruktur meningkat sebesar 26% menjadi Rp 568,3 miliar untuk tiga bulan pertama tahun 2025, dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 449,3 miliar.
Peningkatan pendapatan dari Pilar Infrastruktur ini sebagian didorong oleh segmen ketenagalistrikan yang tumbuh dari Rp 286,0 miliar pada kuartal I/2024 menjadi Rp 384,2 miliar pada kuartal I/2025. Kemudian didukung oleh peningkatan konsumsi listrik dari pelanggan (tenant) di Kendal dan Cikarang.
Selain itu, pendapatan tersebut juga berasal dari segmen jasa dan pemeliharaan (air, air limbah, pengelolaan perkebunan, dan lainnya) yang tumbuh 18% menjadi Rp 121,5 miliar pada kuartal I/2025 dari yang sebelumnya sebesar Rp 102,7 miliar pada kuartal I/2024.
Tak hanya dari segmen jasa dan pemeliharaan, pendapatan ini juga berasal dari pendapatan dry port (CDP) yang meningkat dari Rp 60,6 miliar pada kuartal I 2024 menjadi Rp 62,6 miliar pada kuartal I 2025.
3. Pendapatan dari Pilar Leisure & Hospitality
Pendapatan dari Pilar Leisure & Hospitality naik 3% menjadi Rp 32,5 miliar. Kondisi tersebut terjadi seiring dengan stabilnya kontribusi dari segmen golf, yang berkontribusi sebesar 61% dari total pendapatan pilar ini.
Seiring dengan meningkatnya pendapatan, KIJA juga membukukan laba kotor yang meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 540,8 miliar di akhir Maret 2025, dari yang sebelumnya sebesar Rp 263,0 miliar di akhir Maret 2024.
Kemudian KIJA juga membukukan laba bersih Rp 200,5 miliar di kuartal I/2025, berbalik dari rugi bersih Rp 107,7 miliar di kuartal I 2024. Hal ini dikarenakan pertumbuhan pendapatan dan perbaikan margin laba kotor secara keseluruhan.
Sebagai informasi, PT Jababeka Tbk merupakan perusahaan pengembang kawasan industri terbuka pertama di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sejak tahun 1994.
Didirikan pada tahun 1989, PT Jababeka Tbk hingga saat ini telah mendirikan sejumlah anak usaha sebagaimana dikutip dari laman wikipedia.
Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, PT Jababeka Tbk memiliki sejumlah anak usaha di antaranya yaitu PT Grahabuana Cikarang, PT Jababeka Infrastruktur, PT Indocargomas Persada, PT Saranapratama Pengembangan Kota, PT Mercuagung Graha Realty, dan PT Banten West Java Tourism Development.