PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, salah satu perusahaan BUMN karya yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi terkemuka di Indonesia dengan kode saham PTPP ini menargetkan pertumbuhan nilai kontrak baru hingga mencapai sebesar Rp 34 triliun di sepanjang tahun ini atau 2023.
Jumlah yang ditargetkan tersebut meningkat sebesar 10% dari target kontrak baru pada tahun 2022 lalu yang tercatat hanya sebesar Rp31 triliun.
Sejauh ini, Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi menyebut bahwa pihaknya telah berhasil mencatatkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp11,62 triliun hingga akhir Juni 2023.
Realisasi perolehan kontrak baru ini mengalami pertumbuhan sebesar 6,31% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan capaian nilai kontrak baru di periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar Rp 10,93 triliun.
Capaian kontrak baru tersebut didominasi oleh kontrak baru dari pemerintah (Goverment) dengan kontribusi sebesar 45,67%. Kemudian disusul perolehan kontrak baru dari proyek BUMN dengan kontribusi sebesar 27,27%, dan proyek swasta dengan kontribusi sebesar 27,06%.
Berdasarkan lini bisnis perusahaan, komposisi perolehan kontrak baru ini terdiri dari lini bisnis gedung sebesar 34,8 persen, jalan dan jembatan sebesar 24,6 persen, perkeretaapian sebesar 11,7 persen, bendungan sebesar 9,7 persen, pelabuhan sebesar 8,5 persen, industri sebesar 7,4 persen, irigasi sebesar 2,1 persen, serta minyak dan gas sebesar 1,1 persen.
Guna mencapai target nilai kontrak baru di tahun ini, Bakhtiyar menyebut bahwa pihaknya akan menerapkan sejumlah strategi seperti menjalani dengan detail setiap tahapan tender proyek-proyek yang sudah dibidik, baik yang berasal dari APBN dan BUMN maupun swasta serta konsisten menghasilkan kualitas konstruksi terbaik dan terdepan dalam teknologi konstruksi dengan dukungan kompetensi di bidang gedung, infrastruktur dan engineering procurement construction (EPC).
Apalagi proyek yang dibidik PTPP pada tahun ini sudah melalui kajian manajemen risiko, termasuk pola pendanaan yang jelas.
Sehingga dengan adanya sejumlah strategis tersebut, Bakhtiyar meyakini kompetensi dasar yang cukup tinggi, pengalaman, dan teknologi yang dimiliki bisa menghasilkan proyek yang lebih menguntungkan untuk perusahaan.
Dengan tercapainya kontrak baru tersebut, Bakhtiyar menyebut PTPP optimis mampu memenuhi target kontrak baru sebesar Rp 34 triliun yang ditetapkan hingga akhir tahun ini atau 2023.
Bakhtiyar menyampaikan bahwa PTPP terus berupaya mempertahankan kinerja perusahaan termasuk performa keuangan yang ditunjang secara selektif dengan pemilihan proyek yang berkontribusi positif terhadap keuangan serta meraih target divestasi hingga akhir tahun sebesar Rp1,4 triliun.
Selain itu, PTPP juga akan terus meningkatkan tata kelola dan kinerja perusahaan yang dimana salah satunya didukung oleh pengembangan sistem ERP [Enterprise Resource Planning] yang telah diterapkan sejak tahun 2016.
Sebagai informasi, PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) merupakan salah satu perusahaan milik BUMN yang bergerak di bidang jasa konstruksi, real estat (developer), properti dan investasi di bidang infrastruktur dan energi.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk mencatatkan saham perdananya dengan kode PTPP di papan utama Bursa Efek Indonesia pada 9 Februari 2010.
Berikut beberapa kontrak baru yang diraih PTPP hingga Juni 2023 antara lain proyek The North-South Commuter di Philipina sebesar Rp 1,36 triliun, Bendungan Cibeet sebesar Rp 937 miliar, East Port Lamongan Phase 1A & 1 B sebesar Rp 767 miliar, Jalan Tol Bayung Lencir -Tempino Paket 2 sebesar Rp 683 miliar, Gedung BSI Antara sebesar Rp 607 miliar, pembangunan jalan akses menuju Masjid IKN dan dermaga logistik sebesar Rp 397 miliar, Universitas Haluleo Kendari sebesar Rp 240 miliar, Duplikasi Jembatan PIK sebesar Rp 205 miliar, dan Rumah Sakit Amanah Banjarmasin sebesar Rp 201 miliar.
Selain itu, PTPP juga telah menggenggam 8 proyek IKN dengan total nilai kontrak mencapai sebesar Rp 4,15 triliun. Berikut progresnya :
1. Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Tahap 1 sudah 100,00%
2. Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Tahap 2 sudah mencapai 63,09%
3. Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat sudah mencapai 26,27%
4. Jalan Tol IKN Segment 3B Kariangau – Sp. Tempadung sudah mencapai 24,55%
5. Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara sudah mencapai 13,97%
6. Gedung Kantor Kepresidenan RI sudah mencapai 15,03%
7. Gedung Kementerian Sekretariat Negara RI sudah mencapai 8,89%
8. Jalan Akses Menuju Masjid IKN dan Dermaga Logistik yang merupakan kontrak baru.