PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) memutuskan akan membagikan dividen final tahun buku 2023 senilai Rp8,06 triliun atau setara 99,56% dari laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 8,06 triliun.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis dan telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan di Jakarta pada Selasa, 23 April 2024.
Dimana dalam rapat tersebut, HMSP memutuskan akan membayar total pembayaran dividen senilai Rp8,06 triliun dari saldo laba tahun buku 2023.
Seperti diketahui bahwasanya pada tahun 2023 lalu, HMSP telah membukukan kinerja keuangan yang cukup baik dengan berhasil meraih pertumbuhan laba bersih hingga mencapai sebesar Rp8,1 triliun atau naik sebesar 28% dibandingkan capaian laba bersih pada tahun 2022.
Pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan upaya perseroan mempertahankan volume produksi rokok dengan total mencapai 83,4 miliar batang, terutama pertumbuhan segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang padat karya.
Selain menyetujui pembagian dividen, para pemegang saham juga menyetujui perombakan sejumlah nama di jajaran direksi dengan menunjuk Ivan Cahyadi sebagai Presiden Direktur Sampoerna yang baru menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Vassilis Gkatzelis dan menunjuk Yohan Lesmana sebagai Direktur Persero.
Sekilas Tentang Ivan Cahyadi
Ivan Cahyadi, Pria berusia 49 tahun ini memiliki keahlian dalam Pengembangan Organisasi (Organizational Development), Intelijen Pasar (Market Intelligence), Pengembangan Bisnis, serta Strategi Penjualan dan Komersial.
Dirinya memulai perjalanan karirnya di Sampoerna pada tahun 1996 sebagai Management Trainee.
Melalui dedikasi dan kompetensi, Ivan berhasil menduduki sejumlah posisi yang lebih tinggi seperti Manajer Pengembangan Organisasi (1999-2000), Manajer Market Inteligensia (2000-2004), Kepala Pengembangan Strategi Penjualan (2004-2005), dan Kepala Zona Penjualan (2005-2009).
Setelah itu, Ivan ditugaskan di afiliasi PMI di Malaysia sebagai Direktur Penjualan dan Distribusi pada tahun 2009. lalu dia kembali ke Sampoerna pada tahun 2010 sebagai Kepala Zona Penjualan, sebelum akhirnya diangkat sebagai anggota Direksi pada tahun 2016.
Profil HM Sampoerna
PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) merupakan anak perusahaan PT Philip Morris Indonesia (“PMID”) yang memiliki afiliasi dengan Philip Morris International Inc. (“PMI”) sejak tahun 2005.
Didirikan pada tahun 1913, HM Sampoerna telah menjadi bagian penting dari industri tembakau Indonesia selama lebih dari seratus tahun dengan produk legendarisnya Dji Sam Soe atau dikenal dengan “Raja Kretek”.
Selain Dji Sam Soe, HM Sampoerna juga memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang telah dikenal luas, termasuk Dji Sam Soe Magnum, Marlboro Filter Black, dan Sampoerna Kretek.
Dan bahkan, Sampoerna juga mendistribusikan produk rokok merek Marlboro ke seluruh Indonesia yakni merek rokok internasional terkemuka yang diproduksi oleh PMID.
Selama lebih dari satu dekade, HM Sampoerna telah memimpin pasar rokok Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 28% pada tahun 2022 dan menjadi pelopor kategori Sigaret Kretek Mesin Kadar Rendah (SKM LT) di Indonesia dengan memperkenalkan produk Sampoerna A pada tahun 1989.
Sampoerna mengoperasikan tujuh fasilitas produksi yang berlokasi di Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Malang, Karawang, Blitar dan Tegal, termasuk fasilitas manufaktur untuk produk tembakau inovatif bebas asap dengan fokus ekspor ke Asia Pasifik dan pasar domestik.
Adapun ruang lingkup kegiatan perusahaan ini antara lain memproduksi, memperdagangkan, dan mendistribusikan rokok termasuk juga mendistribusikan Marlboro, merek rokok internasional terkemuka yang diproduksi oleh PMID.
HM Sampoerna merupakan salah satu emiten yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “HMSP”.