PT Pinago Utama Tbk, salah satu emiten yang bergerak di bidang industri perkebunan kelapa sawit dan karet beserta industri penunjangnya dengan kode saham PNGO ini berencana akan membangun pabrik minyak goreng curah di Desa Sugi Waras, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
Guna merealisasikan rencananya, perseroan saat ini kabarnya tengah mempersiapkan studi kelayakan (feasibility study/FS) untuk proyek pembangunan pabrik migor yang diperkirakan mencapai 300 ton—500 ton CPO per hari tersebut.
Menurut Direktur Utama Pinago Utama Choirul Muluk, Pembangunan pabrik migor dengan perkiraan nilai investasi mencapai Rp210 miliar tersebut dinilai mampu menekan biaya ongkos angkut bahan baku berupa minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang selama ini harus merogoh kocek sekitar Rp20 miliar untuk diangkut ke Pelabuhan Boom Baru di Palembang.
Oleh karena itu, Choirul menyebut pihaknya optimis keberadaan pabrik migor curah ini dapat menghemat Rp20 miliar dalam biaya angkut.
Choirul menjelaskan bahwa pabrik yang dibangun melalui skema pembiayaan multiyears ini nantinya akan berada di Kawasan operasional kebun PNGO sehingga terintegrasi dari hulu sampai dengan hilir.
Pembangunan pabrik migor merupakan strategi perusahaan untuk mengembangkan produk hilirisasi. Hal ini juga dianggap sebagai respon perseroan terhadap dorongan pemerintah yang menargetkan industri kelapa sawit untuk melakukan hilirisasi. Oleh karenanya, PNGO berharap pemerintah juga dapat memberikan insentif untuk proyek tersebut.
Selain itu, pembangunan pabrik migor curah ini juga menjadi strategi perseroan untuk mendekat ke pasar mengingat terjadinya peningkatan permintaan migor curah yang cukup tinggi di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan Kota Lubuklinggau.
Upaya efisiensi yang dilakukan PNGO ini tak hanya dengan membangun pabrik migor. Namun perseroan juga berencana akan membangun dua hingga tiga unit tangki timbun di Tanjung Api-Api, Kabupaten Banyuasin yang dinilai sebagai strategi untuk mendekatkan jarak tempuh pengiriman produk antara buyer dan pengapalan (shipment), sehingga pengiriman CPO akan lebih efisien ke depannya.
Selain membangun tangki timbun, perseroan juga berencana akan membangun pabrik kelapa sawit (PKS) baru berkapasitas 30 ton – 45 ton per jam yang berlokasi di Kecamatan Bayung Lencir, Sumatera Selatan. PKS baru yang dibangun dengan investasi senilai Rp160 miliar tersebut nantinya berdekatan dengan perkebunan anak perusahaan, PT Hamparan Mutiara Hijau.