Emiten pertambangan pelat merah PT Timah Tbk. (TINS) menganggarkan belanja modal atau capex sebesar Rp700 miliar untuk sepanjang tahun 2024.
Alokasi belanja modal TINS yang dianggarkan tahun ini melanjutkan tren penurunan di tahun 2023. Dimana pada tahun 2023, alokasi capex hanya sebanyak Rp950 miliar atau menurun dari jumlah alokasi capex sebelumnya di tahun 2022 yang sebesar Rp2 triliun.
Direktur Utama Timah Ahmad Dani menyebut pihaknya akan menggunakan anggaran belanja modal sebesar Rp700 miliar tersebut untuk perbaikan dan pemeliharaan alat kerja serta pengadaan alat-alat baru misalnya kapal.
Meski demikian, Ahmad belum merinci lebih jauh komposisi capex tersebut akan berasal dari mana saja. Namun, Ahmad mengklaim TINS akan berupaya untuk mendapatkan capex tersebut dari internal kas. Tak terkecuali dari pinjaman bank atau pembiayaan lain nantinya juga akan dipertimbangkan.
Selain menyiapkan capex di tahun ini, TINS juga menargetkan produksi sebesar 30.000 ton di sepanjang 2024. Target tersebut naik 100% dibandingkan dengan capaian produksi di tahun 2023 yang tercatat hanya sebesar 15.000 ton.
Target tersebut ditopang oleh keyakinan permintaan timah global yang dimana sebagian besar timah yang diproduksi yakni sekitar 95% akan diekspor ke Negara Asia seperti Jepang, Taiwan, China dan Korea, negara-negara Eropa serta Amerika.
Apalagi menurutnya, timah yang digunakan untuk peralatan elektronik akan mengalami peningkatan permintaan seiring dengan perkembangan EV, barang-barang elektronik seperti gadget serta teknologi informasi.