PT Superkrane Mitra Utama Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan dan penyewaan alat berat dengan kode saham SKRN ini kabarnya akan melakukan aksi pemecahan nilai nominal saham alias stock split.
Aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham seperti sebagaimana yang dijelaskan dalam risalah hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) SKRN pada 19 Desember 2022. Dimana dalam rapat ini disebutkan bahwa pemecahan saham akan dilakukan pada saham jenis biasa (common stock) dengan rasio 1:5.
Setelah dilakukannya stock split, jumlah saham SKRN nantinya akan menjadi 7,5 miliar lembar dari yang sebelumnya sebanyak 1,5 miliar lembar diikuti juga dengan perubahan nilai nominal saham dari Rp100 per saham menjadi Rp20 per saham untuk saham baru.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menjelaskan bahwa stock split bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham emiten di Bursa Efek Indonesia. Karena melalui aksi emiten ini, nilai saham akan dipecah menjadi nilai nominal yang lebih kecil agar lebih terjangkau bagi para investor.
Meskipun demikian, Arjun menyebut bahwa investor pada umumnya akan memutuskan membeli saham stock split dengan mempertimbangkan fundamental yang solid. Lantaran, investor akan tetap membidik pertumbuhan harga ke depannya.
Berdasarkan laporan keuangan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), SKRN berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp449,48 miliar per September 2022. Realisasi pendapatan yang diperoleh ini mengalami peningkatan sebesar 74,21 persen dibandingkan dengan realisasi pendapatan pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp258 Miliar.
Selain itu, SKRN juga memperoleh laba periode berjalan sebesar Rp87,64 miliar. Laba yang diperoleh ini mengalami kenaikan sebesar 1.400 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp5,83 miliar.
Adapun basis pelanggan SKRN yang banyak berasal dari perusahaan yang terlibat dengan proyek Ibu Kota Negara (IKN). Arjun memperkirakan proyek tersebut bisa memberi dampak positif bagi SKRN.
Terpantau hingga penutupan perdagangan saham pada Senin (26/12/2022), Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saham SKRN ditutup melemah sebesar 0,90 persen ke level Rp2.190 per saham. Meski demikian, mahar SKRN telah melesat 141,99 persen secara year to date (ytd).
Adapun jadwal stock split Superkrane Mitra Utama (SKRN) adalah sebagai berikut :
– Akhir perdagangan saham dengan nominal lawas pasar reguler dan negosiasi : 5 Januari 2023.
– Awal perdagangan nominal baru pasar reguler dan pasar negosiasi : 6 Januari 2023.
– Peniadaan perdagangan saham di pasar tunai : 6 dan 9 Januari 2023.
– Terakhir penyelesaian transaksi dalam dengan nominal lawas pasar reguler dan negosiasi : 9 Januari 2023.
– Recording date daftar pemegang rekening sebagai dasar stock split : 9 Januari 2023.
– Distribusi saham dengan nominal hasil stock split : 10 Januari 2023.
– Awal perdagangan saham nominal baru pasar tunai : 10 Januari 2023.
– Transaksi dengan nominal baru pasar reguler dan negosiasi : 10 Januari 2023.
Sebagai informasi, PT Superkrane Mitra Utama Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha jasa penyewaan alat berat seperti crane dan alat-alat heavy lifting. Perusahaan yang didirikan pada 27 Maret 1996 ini terlibat dalam pengerjaan proyek-proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan tol, kereta ringan (light rail transit / LRT), mass rapid transit (MRT), pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan perluasan pabrik chemical plant.
Selain proyek infrastruktur, Perusahaan juga terlibat dalam proyek migas di Tangguh seperti pertambangan gas, pertambangan emas dan pertambangan batubara. Adapun pengguna jasa Perusahaan ini mulai dari BUMN konstruksi hingga Pertamina, Freeport, dan perusahaan asing.