PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mencatatkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 4,4 triliun hingga Oktober 2024.
Bersamaan dengan hal itu, TOTL juga berhasil mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp 2,22 triliun per kuartal III/2024. Raihan ini naik sebesar 6,88% secara tahunan alias year on year (yoy) dari yang sebelumnya Rp 2,07 triliun per kuartal III/2023.
Apabila dirincikan, segmen jasa konstruksi menjadi penyumbang paling besar pada pendapatan usaha dengan jumlah kontribusi sebanyak Rp 2,2 triliun. Kemudian diikuti segmen lainnya dengan kontribusi sebesar Rp 17,17 miliar.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan perseroan juga ikut naik ke Rp 1,84 triliun di akhir September 2024, dari sebelumnya Rp 1,81 triliun pada periode sama tahun lalu.
Hal ini membuat laba bruto TOTL naik sebesar 42,14% secara tahunan (yoy) ke Rp 374,43 miliar.
Alhasil setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, TOTL mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 180,33 miliar di akhir kuartal III/2024 atau naik sebesar 64,56% secara tahunan (yoy) dari yang sebelumnya sebesar Rp 109,58 miliar.
Kenaikan atas pendapatan dan laba ini dipengaruhi oleh kenaikan kontrak baru yang didapat pada tahun 2023 lalu, serta adanya efisiensi dan optimalisasi atas beban operasional di setiap proyek yang sedang berjalan.
Kemudian dari sisi neraca, perseroan membukukan total aset sebesar Rp 3,25 triliun Per 30 September 2024 atau naik dari yang sebelumnya berada di angka Rp 3,13 triliun per 31 Desember 2023.
Adapun total aset yang diraihnya ini terdiri dari jumlah liabilitas perseroan sebesar Rp 2,14 triliun di akhir September 2024 atau naik dari yang sebelumnya di angka Rp 2,06 triliun di akhir Desember 2023.
Kemudian jumlah ekuitas perseroan sebesar Rp 1,11 triliun di kuartal III/2024 atau naik dari yang posisi sebelumnya di angka Rp 1,06 triliun pada akhir tahun 2023.
Sebagai informasi, PT Total Bangun Persada Tbk merupakan sebuah perusahaan konstruksi gedung yang didirikan pada 4 September 1970.
Salah satu perusahaan konstruksi terbesar swasta di Indonesia ini berkantor pusat di DKI Jakarta, Indonesia.
Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, TOTL saat ini memiliki tiga anak usaha yakni PT Total Persada Indonesia, PT Total Persada Development, dan PT Total Pola Formwork.
Melalui anak usahanya, perusahaan ini membangun fasilitas industri dan pembangkit listrik, serta mengembangkan properti.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Emiten konstruksi berkode saham TOTL ini resmi mencatatkan sahamnya melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 25 Juli 2006.