Saham DFAM, PANI serta WAPO kokoh di top gainers pada perdagangan awal Juli 2022. Menjadi kabar baik bagi investor, mengingat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan dalam sepekan.
Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 4-8 Juli 2022, saham PT Dafam Property Indonesia Tbk. (DFAM) mengalami lesatan hingga 68,92% dan berada di level Rp250, naik dari harga pekan lalu yang ada di Rp148.
Kondisi yang nyaris serupa juga dialami oleh PT Pratama Abadi Industri Tbk. (PANI). Saham emiten pengolahan hasil perikanan ini melesat naik Rp2.600, yang pekan lalu berada di harga Rp5.000 menjadi Rp7.500 atau kenaikannya mencapai 52%.
Saham PT Wahana Pronatural Tbk. (WAPO) juga turut melonjak hingga 47,92% menjadi Rp142, saham lain yang juga ikut melesat yaitu PT Rakun Raharja Tbk. (RAJA) yang naik menjadi Rp500 atau melonjak 45,35%,
IHSG turun dalam sepekan
IHSG mengalami pelemahan 0,8% sehingga ada di level 6.740,22 saat ini, merosot dibanding pekan lalu yang ada di level 6.797,33.
Dalam siaran persnya, Sekretaris BEI, Yulianto Aji Sadono mengungkapkan bahwa pasar modal Indonesia dalam sepekan diwarnai dengan pencatatan 4 saham, 3 obligasi, 2 sukuk, dan 2 waran. Adapun 4 saham yang baru terdaftar pada pekan ini yaitu saham emiten SWID pada Kamis (7/7), lalu berturut TRGU, CHEM, dan ARKO pada Jumat (8/7).
BMTR menerbitkan dua obligasi dengan jumlah total Rp700 miliar untuk obligasi dan Rp500 miliar untuk sukuk, BAFI senilai Rp100 miliar untuk obligasi, SMAR senilai Rp1,5 triliun, dan MFIN senilai Rp650 miliar untuk sukuk.
Jika ditotal, emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang 2022 sebanyak 59 emisi dari 45 emiten senilai Rp 72,85 triliun.
“Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 497 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp440,92 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 122 emiten,” jelas Yulianto dalam siaran pers BEI, dikutip pada Sabtu (9/7).
Selain itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah total 156 seri dengan total Rp4,869,95 triliun dan USD211,84 juta, sedangkan untuk Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,03 triliun.
Mengenai data perdagangan, Yulianto menyampaikan bahwa BEI mengalami penurunan kapitalisasi pasar hingga 0,41% dari Rp8.886,51 triliun pada penutupan perdagangan pekan lalu menjadi Rp8.850,23 triliun di pekan ini.
Rata-rata volume transaksi dan rata-rata frekuensi transaksi harian di bursa dalam sepekan ini turut mengalami penurunan. Rata-rata nilai transaksi harian bursa selama sepekan juga turun 10,95% dari pekan sebelumnya, menjadi Rp10,84 triliun. Terkait investor asing, sepanjang tahun 2022 mencatatkan beli bersih mencapai Rp58,537 triliun.