/Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Siap Melantai di Bursa
Dok. PGE
Dok. PGE

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Siap Melantai di Bursa

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, salah satu anak perusahaan dari PT Pertamina yang bergerak di bidang pemanfaatan energi panas bumi ini telah menutup masa penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada hari ini tepatnya Rabu, 22 Februari 2023.

Masa penawaran umum perdana saham yang berlangsung selama dua hari ini dimulai pada 20 Februari sampai dengan 22 Februari 2023.

Berdasarkan pantauan Infobei.com dalam laman web e-IPO pada siang hari ini, Calon emiten berkode saham PGEO ini kini telah memasuki proses allotment atau penjatahan saham yang di mana distribusi saham akan dijadwalkan pada 23 Februari dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) rencananya akan dijadwalkan pada 24 Februari.

Dikutip dari laman tersebut, PGEO menetapkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp875 per saham dengan jumlah saham yang dilepas sebanyak 10,35 miliar saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, PGEO diperkirakan berpotensi meraup dana segar dari IPO hingga mencapai Rp9,05 triliun.

Guna membantu perusahaan dalam proses IPO, PGEO menunjuk PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana (IPO/Initial Public Offering) saham ini.

Proses IPO ini turut juga dibantu oleh penjamin emisi efek yakni HSBC Sekuritas Indonesia, Bahana Sekuritas, Danasakti Sekuritas, dan Samuel Sekuritas.

Selain itu, Perseroan juga akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 1,50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham atau sebanyak-banyaknya 630.398.000 saham untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan perseroan (management and employee stock option program/MESOP).

Adapun pemegang saham Pertamina Geothermal Energy saat ini adalah PT Pertamina Power Indonesia (PPI) dengan kepemilikan saham sebesar 92,02% dan PT Pertamina Pedeve Indonesia (Pedeve) dengan kepemilikan saham sebesar 7,98%.

Sebagai informasi, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) merupakan salah satu perusahaan PT Pertamina Power Indonesia yang bersinergi dengan sesama entitas di bawah naungan PT Pertamina (Persero).

Didirikan pada tahun 2006, PGE menjadi salah satu perusahaan energi panas bumi terbesar di dunia berdasarkan total kapasitas terpasang. Adapun total kapasitas terpasang saat ini sebesar 672 megawatt dan ditargetkan adanya penambahan kapasitas sebesar 600 megawatt dalam 5 tahun ke depan.