PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi dengan kode saham WIKA ini masih terus menambah perolehan nilai kontrak baru dari proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di usianya yang kini telah menginjak 63 tahun.
BUMN konstruksi terkemuka di Indonesia ini menjadi salah satu pelaku usaha di sektor konstruksi yang turut serta membangun sejumlah proyek infrastruktur di Ibu Kota Nusantara.
Melansir dari laman lpse.pu.go.id, WIKA hingga saat ini tercatat telah berhasil membukukan perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB) dari proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan nilai mencapai hampir menyentuh Rp4 triliun.
Perolehan nilai kontrak baru tersebut didapatkan dari sejumlah proyek IKN yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Proyek Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur di KIPP dengan nilai kontrak sebesar Rp. 817.520.545.634,00 (miliar) yang dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
2. Proyek Pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 1 dengan nilai kontrak sebesar Rp. 745.736.000.000,00 (miliar) yang dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk.
3. Proyek Pembangunan Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau – Sp. Tempadung dengan nilai kontrak sebesar Rp. 1.908.516.031.896,30 (triliun) yang dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
4. Proyek Pembangunan Hunian Rusun Pekerja Konstruksi di IKN dengan nilai kontrak sebesar Rp 567 miliar yang dikerjakan oleh KSO (Kerja Sama Operasi) yaitu PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk bersama PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Selain menargetkan perolehan kontrak baru dari proyek IKN, WIKA juga saat ini masih terus memburu kontrak baru di luar proyek IKN guna mendorong peningkatan perolehan kontrak baru pada tahun ini.
Pada tahun 2023, WIKA menargetkan kontrak baru pada kisaran Rp34 triliun sampai dengan Rp36 triliun atau naik maksimal Rp2,65 triliun dari capaian tahun 2022 lalu.
Sepanjang tahun 2022 lalu, WIKA sebagai perusahaan konstruksi terbesar di indonesia ini berhasil mencatatkan pencapaian Nilai Kontrak Baru (NKB) yang sangat luar biasa.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk berhasil membukukan perolehan nilai kontrak baru (NKB) mencapai Rp33,35 triliun pada tahun 2022 lalu.
Realisasi perolehan kontrak baru ini meningkat sebesar 24,43 persen dibandingkan capaian perolehan kontrak baru di tahun 2021 lalu yang tercatat hanya sebesar Rp26,8 triliun.
Adapun nilai kontrak baru yang diraih tersebut setara dengan 78.37% dari target atau dibawah target yang telah ditetapkan di tahun 2022 yang sebesar Rp 42.57 triliun.
Sekretaris Wijaya Karya Mahendra Vijaya sebelumnya menjelaskan bahwa perolehan nilai kontrak baru ditahun lalu tersebut berasal dari segmen infrastruktur dan gedung berkontribusi sebesar 63 persen, EPC (engineering, procurement, and construction) sebesar 16 persen, dan properti dan investasi sebesar 19 persen.
Sebagai informasi, PT Wijaya Karya (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi terbesar dan terpercaya di Indonesia yang didirikan pada tahun 1960 silam.
Menginjak usianya ke-63 tahun ini, WIKA telah menjadi pemimpin dalam industri konstruksi nasional dengan jangkauan proyek yang meliputi proyek infrastruktur, gedung, industri, dan energi.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), WIKA resmi mencatatkan sahamnya melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 29 Oktober 2007.
Dalam IPO-nya pada 27 Oktober 2007, WIKA melepas sebanyak 28,46% saham ke publik melalui Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Adapun kepemilikan saham yang tersisa dipegang oleh Pemerintah Republik Indonesia. Berkat suntikan dana dari IPO, WIKA semakin leluasa bertumbuh dan berkembang.