Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi 1 hari ini, Jumat (31/05/2024). Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG terpantau mengalami pelemahan sebesar 0,64 persen atau turun 44,97 poin ke level 6.989.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa mayoritas indeks sektoral saham mengalami pelemahan. Salah satunya yang tercatat sebagai indeks dengan pelemahan terdalam yakni IDX Sektor Infrastruktur yang turun sebesar 2,68%. Kemudian disusul dengan pelemahan indeks sektoral lainnya yakni sebagai berikut :
– IDX Sektor Industri turun sebesar 1,62%,
– IDX Sektor Bahan Baku turun sebesar 0,87%,
– IDX Sektor Kesehatan turun sebesar 0,85%,
– IDX Sektor Siklikal turun sebesar 0,60%,
– IDX Sektor Transportasi turun sebesar 0,11%,
– IDX Sektor Keuangan turun sebesar 0,10%,
– IDX Sektor Energi turun sebesar 0,08%,
– IDX Sektor Properti turun sebesar 0,03%,
Meskipun demikian, terdapat satu sektor yang mengalami penguatan pada perdagangan sesi pertama siang hari ini yaitu IDX Sektor Teknologi dengan kenaikan sebesar 1,67% dan IDX Sektor Non Siklikal dengan kenaikan sebesar 2,68%.
Pada perdagangan sesi 1 yang berlangsung hingga siang hari ini, tercatat sebanyak 218 saham menguat, 326 saham melemah dan 217 saham stagnan. Adapun jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,82 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp4,75 triliun.
Adapun saham-saham yang masuk dalam top gainers siang ini diantaranya PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) naik 10,36% ke Rp490, PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP) naik 9,77% ke Rp382 dan PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) naik 8,97% ke Rp170.
Sementara saham-saham yang masuk dalam top losers siang ini diantaranya PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) turun 23,42% ke Rp170, PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) turun 22,73% ke Rp136, dan PT MNC Land Tbk (KPIG) turun 16,67% ke Rp50.
Di samping itu, terdapat tiga saham yang aktif diperdagangkan antara lain, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).