PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mencetak produksi batu bara 55,57 juta ton di sepanjang sembilan bulan pertama pada tahun 2024.
Head of Corporate Communication Adaro Energy Indonesia Febriati Nadira menjelaskan bahwa volume produksi ADRO meningkat sebesar 10% dari pencapaian yang diraih sebelumnya pada periode yang sama di tahun lalu.
Selain volume produksi, ADRO juga mencatatkan adanya peningkatan volume penjualan mencapai 53,66 juta ton atau naik sebesar 9% dari pencapaian sebelumnya yang diraih pada periode yang sama di tahun lalu atau sembilan bulan pertama di tahun 2023.
Dengan kinerja yang tercapai tersebut, ADRO optimis dapat mencapat target volume penjualan batu bara di tahun ini melihat adanya pertumbuhan permintaan di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Asia Selatan
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman bisnis.com, ADRO menargetkan volume penjualan batu bara 65 juta ton hingga 67 juta ton di tahun ini yang meliputi 61 juta ton hingga 62 juta ton batu bara termal, dan 4,9 juta ton hingga 5,4 juta ton batu bara metalurgi dari ADMR.
Untuk mencapai target tersebut, ADRO akan fokus untuk memenuhi permintaan pelanggan yang sebagian besar telah memiliki kontrak jangka panjang.
Kemudian ADRO juga akan tetap menjalankan kegiatan operasional sesuai rencana di tambang-tambang milik perusahaan, dengan fokus untuk mempertahankan marjin yang sehat dan kontinuitas pasokan ke pelanggan.
Selain itu, ADRO akan tetap fokus pada segala sesuatu yang dapat dikendalikannya seperti kontrol operasional untuk memastikan pencapaian target perusahaan dan efisiensi biaya.