Aksi korporasi melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) saat ini masih terpantau terus beranjut melihat masih tingginya minat perusahaan dalam penggalangan dana di pasar modal.
Hal ini terlihat dari masih panjangnya antrean perusahaan yang ingin menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Otoritas Bursa melaporkan bahwa ada 49 perusahaan yang mengantre IPO atau masuk dalam pipeline pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO).
Adapun 49 perusahaan yang tercatat dalam pipeline pencatatan saham tersebut datang dari berbagai sektor yang dimana diantaranya didominasi oleh sektor konsumer siklikal dengan jumlah sebanyak 10 perusahaan.
Berikut daftar 49 perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO berdasarkan rincian sektornya :
– 10 perusahaan dari sektor konsumer siklikal,
– 7 perusahaan dari sektor teknologi,
– 6 perusahaan dari sektor bahan baku
– 6 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal,
– 5 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik,
– 5 perusahaan dari sektor properti dan real estate,
– 3 perusahaan dari sektor industrial,
– 2 perusahaan dari sektor infrastruktur,
– 2 perusahaan dari sektor finansial,
– 2 perusahaan dari sektor energi,
– 1 perusahaan dari sektor kesehatan.
Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan, sebanyak 5 perusahaan diantaranya memiliki aset skala kecil di bawah 50 miliar. Kemudian sebanyak 28 perusahaan memiliki aset skala menengah antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar dan sisanya sebanyak 16 perusahaan memiliki aset skala besar di atas Rp250 miliar.
Berdasarkan pantauan Infobei.com di laman e-IPO pada 17 April 2023, saat ini terdapat 6 perusahaan yang tengah melakukan book bulding untuk pelaksanaan IPO yaitu PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL), PT MPX Logistics International Tbk (MPXL), PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI), PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM), PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) dan PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE).
Hingga per 14 April 2023, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan bahwa ada sebanyak 31 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun sebesar Rp22,7 triliun pada tahun ini.
Selain itu, BEI juga melaporkan bahwa terdapat 33 emisi dari 28 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline dengan klasifikasi sektor sebagai berikut :
– 18 perusahaan dari sektor finansial,
– 3 perusahaan dari sektor energi,
– 6 perusahaan dari sektor industri,
– 4 perusahaan dari sektor infrastruktur,
– 1 perusahaan dari sektor transportasi logistik.
Adapun untuk penerbitan aksi right issue, BEI melaporkan per 14 April 2023 telah terdapat 14 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp 14,2 dan masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI.
Aksi korporasi ini didominasi oleh sektor konsumer siklikal dan finansial sebesar 31,82 persen atau sekitar tujuh perusahaan yang kemudian disusul oleh sektor konsumer nonsiklikal dan energi.