PT Waskita Karya (Persero) Tbk, salah satu perusahaan BUMN Karya yang bergerak di bidang konstruksi dengan kode saham WSKT ini berhasil mencatatkan perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp 20,23 triliun sampai dengan akhir tahun atau per Desember 2022.
SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita menjelaskan bahwa perolehan nilai kontrak ini dapat tercapai berkat adanya tambahan kontrak baru pada Desember 2022. Dimana kontrak tersebut bersumber dari proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Proyek Pembangunan Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban Paket 5 di Subang, Jawa Barat dan Pembangunan Prasarana dan Sarana Pelabuhan Perikanan Daeo Majiko SKPT Morotai.
Secara tahunan, perolehan nilai kontrak baru di tahun lalu tersebut didominasi oleh proyek yang berasal dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan total nilai kontrak sebesar Rp 5,92 triliun.
Hal ini sesuai dengan target perusahaan yang dimana rata- rata tingkat kemenangan/winning rate perusahaan di level 25% dari total lelang proyek IKN yang diikuti Waskita sebesar Rp 23,7 triliun pada 2022.
Berdasarkan segmentasi tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru ini terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 50,34%, gedung sebesar 19,82%, EPC sebesar 9,45%, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,43% dan Anak Usaha sebesar 12,94%.
Sedangkan berdasarkan segmentasi sumber dana, Perolehan kontrak baru ini bersumber dari proyek Pemerintah sebesar 63,64%, proyek Swasta sebesar 7,86%, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 7,34% dan Pengembangan Bisnis Anak usaha Perseroan sebesar 21,17%
Keberhasilan Waskita dalam pencapaian kontrak baru di tahun lalu ini didukung dengan beberapa faktor seperti peningkatan value engineering, pengembangan teknologi dan digitalisasi, serta key account khusus pada proyek IKN.
Seperti diketahui sebelumnya, Kementerian PUPR menyampaikan bahwa sebanyak 29 proyek telah terkontrak dari total keseluruhan yang mencapai 34 paket proyek IKN sebesar Rp 44 triliun.
Dari sebanyak 29 proyek tersebut, Waskita berhasil memenangkan sebanyak 6 tender proyek diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Proyek Jalan Tol IKN Segmen Sp. Tempadung- Jembatan Pulau Balang senilai Rp 2,2 triliun,
2. Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp 181 miliar,
3. Proyek Gedung Sekretariat Presiden senilai Rp 1,3 triliun,
4. Proyek Pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 3 dan 4 senilai Rp 1,53 triliun,
5. Proyek Pembangunan IPAL 1, 2, 3 KIPP senilai Rp 638 miliar.
Namun tak berhenti sampai disitu, Waskita juga menargetkan kontrak baru dari proyek IKN sebesar 10-20% di tahun ini dari total nilai kontrak sebesar Rp20,3 triliun yang akan dilelang kementerian PUPR.
Adapun strategi Waskita kedepannya dalam membidik proyek IKN adalah meningkatkan kapabilitas dengan fokus terhadap sumber daya manusia, value engineering, serta pengembangan teknologi dan digitalisasi melalui BIM & green construction.
Ermy menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen dalam peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) & manajemen risiko di setiap lini perusahaan untuk dapat memperkuat fundamental perusahaan.
Ermy berharap tahun ini menjadi awal yang baik untuk Waskita menjadi lebih baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas.