Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi 1 hari ini, Jumat (9/9/2022). Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG terpantau mengalami pelemahan sebesar 0,07 persen atau turun 4,73 poin ke level 7.227,29.
Pada awal perdagangan, indeks saham dibuka menguat pada level 7.267,22. Namun tak berselang lama sekitar 20 menit kemudian, indeks saham langsung berbalik arah dan bergerak di zona merah.
Penurunan IHSG ini dipicu oleh sebagian indeks sektoral. Pasalnya, Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa 8 dari 11 indeks sektoral saham mengalami pelemahan. Dari 8 indeks sektoral yang mengalami pelemahan pada sesi 1 ini, sebanyak tiga sektor diantaranya tercatat sebagai sektor yang berkontribusi paling besar. Tiga sektor tersebut adalah IDX Sektor Teknologi yang turun sebesar 0,72%, IDX Sektor Energy turun sebesar 0,56%, dan IDX Sektor Cyclic turun sebesar 0,53%.
Meskipun demikian, terdapat juga sektor yang mencatatkan indeks dengan penguatan tertinggi pada Sesi 1 hari ini yakni IDX Sektor Kesehatan yang naik sebesar 0,46%.
Jumlah transaksi siang ini terpantau mencapai Rp 8,05 triliun dengan volume transaksi mencapai 99,49 miliar saham. Pada perdagangan sesi 1 hari ini terhitung sebanyak 263 saham turun, 221 saham naik dan 196 saham lainnya stagnan.
Adapun saham-saham yang masuk dalam top losers siang ini diantaranya Boston Furniture Indonesia (SOFA) yang ambles sebesar 8,33 persen ke Rp 33, Hensel Davest Indonesia (HDIT) turun sebesar 6,77 persen ke Rp 124, dan Bangun Karya Perkasa Jaya (KRYA) turun sebesar 6,52 persen ke Rp 344.
Sementara saham-saham yang masuk dalam top gainers siang ini diantaranya Ancora Indonesia Resources (OKAS) yang melesat 27,4 persen ke Rp 186, kemudian OBM Drilchem (OBMD) naik sebesar 16,8 persen ke Rp 292, dan Suryamas Dutamakmur (SMDM) menguat sebesar 12,58 persen ke Rp 340.