Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi 1 hari ini, Rabu (29/05/2024). Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG terpantau mengalami pelemahan sebesar 1,70 persen atau turun 123,41 poin ke level 7.130.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa mayoritas indeks sektoral saham mengalami pelemahan. Salah satunya yang tercatat sebagai indeks dengan pelemahan terdalam yakni IDX Sektor Infrastruktur yang turun sebesar 2,57%. Kemudian disusul dengan pelemahan indeks sektoral lainnya yakni sebagai berikut :

– IDX Sektor Teknologi turun sebesar 2,47%,

– IDX Sektor Non Siklikal turun sebesar 1,49%,

– IDX Sektor Keuangan turun sebesar 1,42%,

– IDX Sektor Siklikal turun sebesar 0,66%,

– IDX Sektor Properti turun sebesar 0,65%,

– IDX Sektor Bahan Baku turun sebesar 0,64%,

– IDX Sektor Energi turun sebesar 0,52%,

– IDX Sektor Kesehatan turun sebesar 0,24%,

Meskipun demikian, terdapat satu sektor yang mengalami penguatan pada perdagangan sesi pertama siang hari ini yaitu IDX Sektor Transportasi dengan kenaikan sebesar 0,35%

Pada perdagangan sesi 1 yang berlangsung hingga siang hari ini, tercatat sebanyak 163 saham menguat, 384 saham melemah dan 212 saham stagnan. Adapun jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,27 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp7,06 triliun dan frekuensi 696.658 kali.

Adapun saham-saham yang masuk dalam top gainers siang ini diantaranya PT PAM Mineral Tbk (NICL) naik 20,81% ke Rp180, PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) naik 15,00% ke Rp69 dan PT Multitrend Indo Tbk (BABY) naik 10,49% ke Rp158.

Sementara saham-saham yang masuk dalam top losers siang ini diantaranya PT Petrosea Tbk (PTRO) turun 19,88% ke Rp6.650, PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) turun 14,88% ke Rp206, dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) turun 13,78% ke Rp6.725.

Di samping itu, terdapat tiga saham yang aktif diperdagangkan antara lain, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).