Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi 1 hari ini, Rabu (21/02/2024). Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG terpantau mengalami pelemahan sebesar 0,69 persen atau turun 50,69 poin ke level 7.301.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa mayoritas indeks sektoral saham mengalami pelemahan. Salah satunya yang tercatat sebagai indeks dengan pelemahan terdalam yakni IDX Sektor Teknologi yang turun sebesar 1,46%. Kemudian disusul dengan pelemahan indeks sektoral lainnya yakni sebagai berikut :
– IDX Sektor Bahan Baku turun sebesar 1,04%,
– IDX Sektor Non Siklikal turun sebesar 0,94%,
– IDX Sektor Keuangan turun sebesar 1,00%,
– IDX Sektor Kesehatan turun sebesar 0,36%,
– IDX Sektor Properti turun sebesar 0,67%,
– IDX Sektor Infrastruktur turun sebesar 0,17%,
Meskipun demikian, terdapat tiga sektor yang mengalami penguatan pada perdagangan sesi pertama siang hari ini yaitu IDX Sektor Siklikal dengan kenaikan sebesar 1,19%, IDX Sektor Energi dengan kenaikan sebesar 0,26% dan IDX Sektor Transportasi dengan kenaikan sebesar 0,14%.
Pada perdagangan sesi 1 yang berlangsung hingga siang hari ini, tercatat sebanyak 317 saham menguat, 317 saham melemah dan 236 saham stagnan. Adapun jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,04 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp5,63 triliun dan frekuensi 775.990 kali.
Adapun saham-saham yang masuk dalam top gainers siang ini diantaranya PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) naik 27,19% ke Rp145, PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) naik 24,66% ke Rp91 dan PT Ancora Logistics Indonesia Tbk (ALII) naik 24,60% ke Rp785.
Sementara saham-saham yang masuk dalam top losers siang ini diantaranya PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) turun 14,44% ke Rp462, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) turun 8,15% ke Rp620, dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) turun 7,41% ke Rp25.
Di samping itu, terdapat tiga saham yang aktif diperdagangkan antara lain, PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX), PT MD Pictures Tbk (FILM) dan PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK).