Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau menguat pada penutupan perdagangan sesi 1 hari ini, Rabu (06/12/2023). Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG terpantau mengalami penguatan sebesar 0,37 persen atau naik 26,59 poin ke level 7.127.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa lima indeks sektoral saham mengalami penguatan. Salah satunya yang tercatat sebagai indeks dengan penguatan tertinggi yakni IDX Sektor Bahan Baku dengan kenaikan sebesar 3,68%. Kemudian disusul dengan penguatan indeks sektoral lainnya yakni sebagai berikut :
– IDX Sektor Infrastruktur naik sebesar 3,06%
– IDX Sektor Kesehatan naik sebesar 0,19%,
– IDX Sektor Non Siklikal naik sebesar 0,12%,
– IDX Sektor Energi naik sebesar 0,07%,
Meskipun demikian, terdapat enam sektor yang mengalami pelemahan pada perdagangan sesi pertama siang hari ini yaitu IDX Sektor Teknologi yang turun sebesar 1,81%, IDX Sektor Properti yang turun sebesar 0,95%, IDX Sektor Industri yang turun sebesar 0,31%, IDX Sektor Transportasi yang turun sebesar 0,18%, IDX Sektor Keuangan yang turun sebesar 0,10% dan IDX Sektor Siklikal yang turun sebesar 0,03%
Pada perdagangan sesi 1 yang berlangsung hingga siang hari ini, tercatat sebanyak 229 saham menguat, 295 saham melemah dan 226 saham stagnan. Adapun jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,95 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp7,13 triliun.
Saham-saham yang masuk dalam top gainers siang ini diantaranya PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 23,33% ke Rp1.295, PT Petrosea Tbk (PTRO) naik 20,00% ke Rp6.300 dan PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) naik 11,11% ke Rp190.
Sementara saham-saham yang masuk dalam top losers siang ini diantaranya PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) turun 15,36% ke Rp1.130, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) turun 9,68% ke Rp560, dan PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) turun 7,14% ke Rp78.
Di samping itu, terdapat tiga saham yang aktif diperdagangkan antara lain PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU), PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET).