PT Mayora Indah Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan makanan dan minuman dengan kode saham MYOR ini berhasil mencatat kinerja keuangan yang positif di sepanjang tahun 2022 lalu.
Hal ini ditandai dengan pertumbuhan laba bersih yang naik secara signifikan hingga mencapai Rp1,94 triliun pada tahun 2022. Realisasi capaian laba bersih tersebut meningkat sebesar 63,68 persen secara tahunan atau year-on-year dari capaian laba bersih di tahun 2021 lalu yang hanya sebesar Rp1,18 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip pada Minggu (02/04/2023), MYOR mencatatkan penjualan bersih senilai Rp30,66 triliun pada tahun 2022 atau naik sebesar 9,91 persen dari realisasi capaian penjualan bersih di tahun 2021 lalu yang hanya sebesar Rp27,9 triliun.
Capaian penjualan bersih ini didorong oleh penjualan makanan olahan dalam kemasan yang mencapai Rp18,65 triliun pada 2022. Angka ini meningkat sebesar 17,09 persen secara tahunan dibandingkan tahun 2021 lalu yang hanya sebesar Rp15,93 triliun.
Selain dari penjualan makanan olahan dalam kemasan, capaian penjualan bersih ini juga disokong dengan penjualan lainnya yakni penjualan minuman olahan dalam kemasan senilai Rp13,8 triliun atau meningkat 5,83 persen dibandingkan tahun 2021 lalu yang hanya sebesar Rp13 triliun.
Meningkatnya pendapatan dari penjualan ini turut meningkatkan beban pokok produsen minuman Teh Pucuk Harum hingga mencapai Rp23,8 triliun di sepanjang 2022. Beban pokok tersebut tercatat naik sebesar 13,58 persen dibandingkan di tahun 2021 lalu yang hanya senilai Rp20,98 triliun.
Adapun peningkatan beban pokok tersebut menggerus laba kotor MYOR menjadi Rp6,89 triliun pada 2022 atau turun sebesar 1,21 persen dibandingkan pada tahun 2021 lalu yang senilai Rp6,92 triliun.
Hingga akhir tahun 2022, Mayora mencatatkan jumlah aset senilai Rp22,2 triliun atau naik dari tahun 2021 lalu yang hanya senilai Rp19,9 triliun.
Kenaikan jumlah aset ini diikuti dengan total liabilitas MYOR yang tercatat naik mencapai Rp9,4 triliun pada akhir Desember 2022 dari sebelumnya di akhir Desember 2021 lalu yang hanya senilai Rp8,55 triliun.
Liabilitas tersebut terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp5,63 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp3,8 triliun. Adapun jumlah ekuitas MYOR juga tercatat naik menjadi Rp12,83 triliun per akhir 2022, dari jumlah ekuitas per akhir 2021 lalu yang senilai Rp11,11 triliun.
Sekilas informasi, PT Mayora Indah Tbk adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan makanan dan minuman.
Didirikan pada 1977, emiten berkode saham MYOR ini telah menghasilkan berbagai produk berkualitas yang saat ini menjadi merek-merek terkenal di dunia, seperti Kopiko, Danisa, Astor, Energen, Torabika dan lain-lain.