PT. Aneka Gas Industri Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri gas dengan kode saham AGII ini resmi mengganti nama menjadi PT Samator Indogas Tbk setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Senin, 12 Desember 2022.
Perubahan nama ini merupakan bagian dari upaya managemen AGII dalam memperkuat branding perusahaan. Wakil Direktur Utama AGII Ferryawan Utomo memastikan perubahan nama ini tidak mempengaruhi jalannya aktivitas bisnis pihaknya termasuk berbagai proses kerja sama atau perizinan yang melibatkan AGII dengan pihak lain.
Direktur Utama Perseroan Rachmat Harsono menjelaskan bahwa upaya rebranding ini tak hanya untuk menyelaraskan identitas perseroan dengan perusahaan induknya, Samator Group. Namun juga bertujuan untuk menunjukkan peran perseroan sebagai perusahaan nasional yang akan terus berkontribusi untuk Indonesia.
Keselarasan identitas perseroan dengan perusahaan induknya ini untuk memberikan sinyal penegasan bahwa AGII merupakan perusahaan yang tergabung dalam Samator Group yakni pengendali saham AGII dengan porsi kepemilikan sebesar 40,54%.
Dengan identitas barunya ini, Rachmat berharap perseroan semakin lebih mudah dikenal masyarakat dan mendapat persepsi yang tepat di benak masyarakat.
Selain melakukan rebranding. Rachmat menyebut bahwa pihaknya juga terus berkomitmen dalam menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan.
Hal ini tercermin dari keikutsertaan perseroan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman Net Zero Hub dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Bahkan, perseroan juga masuk ke dalam indeks saham IDX ESG Leader 2022, serta pemeringkatan oleh Sustainalytics ESG Risk Rating.
Sebagai pemimpin pasar di sektor gas medis, perseroan akan terus mengedepankan kualitas dan kinerja yang optimal. Dengan langkah strategis, kedepannya Perseroan juga akan terus mengembangkan jaringan bisnis yang luas dan kuat di Indonesia.
Sekilas informasi, PT Samator Indo Gas Tbk. merupakan perusahaan gas pertama dan terbesar di Indonesia yang memiliki empat lini bisnis yaitu produksi gas industri, perdagangan gas industri, perdagangan alat-alat gas industri dan instalasi peralatan gas industri.
Berdasarkan laporan kinerja keuangan, emiten ini mencatat total penjualan mencapai Rp1,9 triliun. Angka ini mengalami penurunan sebesar 8,3 persen dibandingkan realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,07 triliun.
Sejalan dengan penurunan penjualan, laba bersih perseroan juga turut mengalami penurunan sebesar 59,20% menjadi Rp70,38 miliar dari yang sebelumnya sebesar Rp2,07 triliun pada periode yang sama tahun lalu.