PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10% pada tahun ini.
Meski kondisi global yang tidak menentu dalam mengelola risiko bisnis, Direktur Keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) Budiyanto menyebut SIDO optimis dapat mencapai target tersebut didukung dengan berbagai strategi.
Adapun beberapa strategi dan bentuk inisiatif yang dijalankan baik di pasar domestik maupun di pasar internasional.
Di pasar domestik, strategi dan bentuk inisiatif yang dilakukan yaitu meningkatkan kualitas distribusi, penetrasi produk baru, serta penguatan media sosial.
Sedangkan di pasar internasional, strategi yang dilakukan yaitu SIDO akan terus memperkuat kesadaran dan distribusi produk terutama di beberapa negara serta melakukan ekspansi pasar ke negara-negara baru seperti Vietnam, Malaysia dan Filipina.
Selain menjalankan beberapa strategi, SIDO terkait pengelolaan beban juga akan selalu memantau efektivitas belanja iklan dan promosi, serta meningkatkan produktivitas karyawan dan mengurangi rasio beban tetap.
Kemudian untuk menghadapi kompetisi dalam suatu bisnis, SIDO juga diketahui akan memperkuat brand awareness terutama di sektor consumer goods.
Sebagai informasi, SIDO saat ini menjadi pemimpin pasar untuk herbal market.
Di sepanjang semester I/2024, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatat laba bersih sebesar Rp608 miliar pada semester I/2024 atau tumbuh sebesar 36% dari yang sebelumnya sebesar Rp448 miliar di sepanjang semester I/2023.
SIDO memiliki segmen utama, yakni herbal dan suplemen yang menyumbang kontribusi sebesar 59% dari penjualan dengan produk utama yakni Tolak Angin.
Selain itu, segmen makanan dan minuman SIDO yang juga berkontribusi sebesar 38% dari penjualan dan farmasi yang menyumbang kontribusi sebesar 3% dari penjualan.