/Spindo (ISSP) Bidik Pertumbuhan Pendapatan Hingga Rp7,92 Triliun Pada Tahun Depan

Spindo (ISSP) Bidik Pertumbuhan Pendapatan Hingga Rp7,92 Triliun Pada Tahun Depan

Emiten pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) atau Spindo menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% menjadi Rp7,92 triliun di sepanjang 2024.

Corporate Secretary & Investor Relations ISSP Johanes W. Edward menyampaikan bahwa Spindo menargetkan kinerja bottom line dan top line yang konservatif yaitu sebesar 10% dari kinerja tahun ini.

Guna dapat mencapai target tersebut, ISSP membidik beberapa negara tujuan ekspor yang baru seperti negara Asia yaitu Timor Leste, Australia dan lainnya serta negara-negara Eropa.

Saat ini, Spindo mengekspor pipa baja ke Amerika dan Kanada. Porsi Ekspor pun masih sedikit dibandingkan porsi lokal. Johanes mengatakan sebesar 5% penjualan ISSP merupakan pasar global dan 95% pasar domestik.

Untuk prospeknya sendiri, Johanes mengatakan harga global masih akan baik meskipun ada gangguan supply chain akibat perang.

Johanes mengklaim untuk laba bersih di sembilan bulan ini sudah melampaui target laba bersih di tahun 2023 yang berada di posisi Rp380 miliar. Sementara untuk pendapatan, ISSP menargetkan pertumbuhan tahun ini berada di posisi Rp7,2 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2023, ISSP membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp363,7 miliar atau mengalami kenaikan 24,2% dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp293 miliar.

Penjualan pipa baja selama Januari – September 2023, ISSP berhasil mencapai Rp4,8 triliun atau naik 0,5% (yoy). Penjualan secara volume sepanjang 9 bulan ini, ISSP masih berhasil mencatatkan kenaikan volume sebesar 4,7% di tengah tekanan penurunan harga baja.  

Pada kuartal III/2023, ISSP mencatatkan laba bersih sebesar Rp160,5 miliar. Capaian ini meningkat sebesar 57,3% secara tahunan (yoy) atau hampir 67% (qtq) yang merupakan kenaikan berturut-turut selama 2 kuartal.

Penjualan tertinggi di kuartal III/2023 disumbang oleh pipa spiral non API dengan kontribusi sebesar 23,3%, black pipe non API dengan kontribusi sebesar 21,4% dan pipa mekanis dengan kontribusi sebesar 15,9%.