PT Total Bangun Persada Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dengan kode saham TOTL ini tercatat telah mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp 4,1 triliun hingga bulan Agustus 2024.
Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada Anggie S. Sidharta menyebut raihan kontrak baru ini setara dengan 91% dari jumlah nilai kontrak baru yang ditargetkan di tahun ini yang mencapai sebesar Rp 4,5 triliun.
Adapun perolehan kontrak baru tersebut didapatkan dari proyek pembangunan atas gedung hotel, perindusrian, edukasi, dan lain-lain.
Selain melaporkan perolehan kontrak baru, TOTL juga melaporkan realisasi anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) hingga Juni 2024.
Realisasi capex TOTL hingga Juni 2024 tercatat mencapai Rp 3,04 miliar atau setara dengan 0,4% dari anggaran capex TOTL di tahun 2024 yang mencapai sebesar Rp 10 miliar.
Seiring dengan kinerjanya di tahun ini, Anggie menyebut perseroan tetap berhati-hati dalam menjalankan bisnisnya agar tetap dapat berkelanjutan.
Pasalnya meski penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan The Fed bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Namun, langkah industri konstruksi ke depan masih menantang.
Sehingga efek dari pemangkasan suku bunga The Fed akan menjadi salah satu faktor dalam penentuan target kinerja TOTL untuk tahun 2025 mendatang.
Sebagai informasi, PT Total Bangun Persada Tbk merupakan sebuah perusahaan konstruksi gedung yang didirikan pada 4 September 1970.
Salah satu perusahaan konstruksi terbesar swasta di Indonesia ini berkantor pusat di DKI Jakarta, Indonesia.
Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, TOTL saat ini memiliki tiga anak usaha yakni PT Total Persada Indonesia, PT Total Persada Development, dan PT Total Pola Formwork.
Melalui anak usahanya, perusahaan ini membangun fasilitas industri dan pembangkit listrik, serta mengembangkan properti.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Emiten konstruksi berkode saham TOTL ini resmi mencatatkan sahamnya melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 25 Juli 2006.