Emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) memproyeksikan kinerja industri otomotif pada tahun 2025 akan mengalami pemulihan, terutama untuk penjualan kendaraan roda empat seiring dengan penurunan suku bunga acuan.
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga 25 basis poin ke level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI September 2024. Penurunan suku bunga ini disusul oleh Bank Sentral AS The Fed yang juga memangkas suku bunga 50 basis poin ke level 4,75%-5%.
Meski diprediksi akan membaik, daya beli masyarakat khususnya untuk sektor otomotif dinilai masih melemah sehingga hal ini menjadi tantangan bagi AUTO di tahun 2025 mendatang.
Guna menghadapi tantangan tersebut, AUTO akan terus mendorong kinerja ekspor dari bisnis manufaktur maupun perdagangannya di tengah melemahnya pasar domestik.
Hal ini sebagaimana informasi yang dikutip dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dimana Gaikindo mencatat total penjualan mobil secara wholesales di sepanjang Januari-Agustus 2024 mencapai 560.619 unit atau turun sebesar 17,1% yoy dari penjualan yang diraihnya pada periode sama di tahun 2023 yang mencapai sebesar 675.859 unit.
Oleh karena itu, kinerja ekspor terus didorong hingga akhirnya AUTO saat ini telah memasarkan produknya ke lebih dari 50 negara di antaranya kawasan Timur Tengah, Asia-Pasifik, Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan.
Berdasarkan laporan keuangan per semester I/2024, penjualan ekspor komponen Astra Otoparts mengalami kenaikan 54,29% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp819,01 miliar, dibandingkan dengan penjualan ekspor yang diraihnya pada semester I/2023 yang hanya sebesar Rp530,8 miliar.
Selain mendorong kinerja ekspor, AUTO di pasar domestik juga akan menambah jumlah gerai ritel, baik untuk Astra Otoservice maupun Shop & Drive sampai akhir 2024 dan memperkuat jaringan distibusi.