PT Total Bangun Persada Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dengan kode saham TOTL ini berhasil mengantongi perolehan kontrak baru sebesar Rp1,6 triliun hingga April 2024.
Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada Anggie S. Sidharta mengungkapkan bahwa realisasi kontrak baru selama empat bulan pertama tahun ini tersebut sudah mencapai 46% dari nilai kontrak baru yang ditargetkan.
Dengan capaian perolehan kontrak baru yang telah diraih sejauh ini, Manajemen TOTL berharap target kontrak baru senilai Rp3,5 triliun di tahun ini dapat tercapai.
Guna mencapai target tersebut, TOTL hingga saat ini masih terus berupaya mengincar proyek baru untuk menambah perolehan kontrak di tahun ini.
Bahkan saat ini, TOTL dikabarkan tengah mengikuti beberapa proses tender dengan total sekitar Rp 10,30 triliun.
Meskipun begitu, Anggie menegaskan bahwa perusahaan akan tetap prudent dalam menjaga cash flow dan kinerja positif mengingat masih berlangsungnya situasi global yang kurang kondusif.
Anggie menjabarkan, kontrak baru yang diperoleh perusahaan dengan total nilai sebesar Rp 1,61 triliun ini terdiri dari proyek pembangunan gedung data center, education, hotel, serta industrial.
Adapun, berbagai proyek yang kini tengah digarapnya di antaranya adalah Living World Kota Wisata, Sekolah Cikal Lebak Bulus Tahap II Jakarta, Thamrin Nine Jakarta, Palm Court Service Apartement, Gelora Mariott Hotel, BNDC BCA Data Center di Cibitung, Hotel Novotel Tangerang, City Plaza Garut dan lain-lain.
Seiring dengan ambisinya untuk terus memperoleh kontrak baru di tahun ini, TOTL diharapkan dapat mencapai kinerja keuangan positif dengan perolehan pendapatan dan laba masing-masing sebesar Rp 3,1 triliun dan Rp 175 miliar.
Seperti diketahui, TOTL telah membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 818,87 miliar atau tumbuh sebesar 32,31% year on year (yoy) hingga Maret 2024 jika dibandingkan capaian sebelumnya sebesar Rp 618,86 miliar pada kuartal I/2023.
Kemudian TOTL juga mencatat perolehan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih melonjak sebesar 77,60% secara tahunan atau yoy menjadi Rp 52,71 miliar hingga Maret 2024 dari yang sebelumnya sebesar Rp 29,68 miliar pada Kuartal I/2023.