Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi 1 hari ini, Jumat (7/10/2022). Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG terpantau mengalami pelemahan sebesar 0,65 persen atau turun 46,1 poin ke level 7.030.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan mayoritas indeks sektoral saham mengalami pelemahan. Salah satunya yang tercatat sebagai indeks dengan pelemahan terdalam yakni IDX Sektor Teknologi yang turun sebesar 1,10%. Kemudian disusul dengan pelemahan indeks sektoral lainnya yakni sebagai berikut :
– IDX Sektor Infrastruktur turun sebesar 1,04%,
– IDX Sektor Transportasi turun sebesar 0,84%,
– IDX Sektor Keuangan turun sebesar 0,64%,
– IDX Sektor Properti turun sebesar 0,57%,
– IDX Sektor Industri Dasar dan Non Siklikal yang masing-masing turun sebesar 0,52%,
– IDX Sektor Industri turun sebesar 0,42%,
– Dan IDX Sektor Siklikal turun sebesar 0,04%.
Meskipun demikian, terdapat juga dua sektor yang mengalami penguatan pada perdagangan sesi pertama siang hari ini yaitu IDX Energi dengan kenaikan sebesar 0,79%.dan IDX Kesehatan dengan kenaikan sebesar 0,20%.
Pada perdagangan sesi 1 yang berlangsung hingga siang hari ini, tercatat sebanyak 183 saham menguat, 335 saham melemah dan 162 saham stagnan. Adapun jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,17 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp6,94 triliun dan frekuensi sebanyak 736.839 kali.
Adapun saham-saham yang masuk dalam top gainers siang ini diantaranya PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) naik sebesar 18,12% di Rp378, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik sebesar 13,43% di Rp4.560, dan PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) naik sebesar 13,38% di Rp161.
Sementara saham-saham yang masuk dalam top losers siang ini diantaranya PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) turun sebesar 7,00% ke Rp186, PT Charnic Capital Tbk (NICK) turun sebesar 6,98% ke Rp400 dan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) turun sebesar 6,89% ke Rp4.190.
Di samping itu, terdapat tiga saham yang aktif diperdagangkan antara lain, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) dan PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA).