Emiten crude palm oil atau CPO PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga mencapai sebesar Rp4,16 triliun per kuartal III/2023.
Realisasi penjualan ini mengalami peningkatan sebesar 6,43% dibandingkan capaian penjualan di periode sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,91 triliun
Tercapainya angka penjulaan ini didorong oleh peningkatan penjualan produk kelapa sawit menjadi sebesar Rp3,98 triliun atau naik sebesar 5,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,75 triliun.
Kemudiaan diikuti juga dengan peningkatan penjualan kecambah menjadi sebesar Rp111,15 miliar dan penjualan lain-lain sebesar Rp70,3 miliar.
Berdasarkan pelanggannya, penjualan PT Sumber Indah Perkasa menyumbang konstribusi sebesar Rp1,35 triliun, PT LDC Indonesia menyumbang kontribusi sebesar Rp598,6 miliar dan PT SMART Tbk. (SMAR) menyumbang konstribusi sebesar Rp450,4 miliar dari penjualan.
Meningkatnya penjualan tersebut turut menaikkan beban pokok penjualan SGRO menjadi Rp3,17 triliun atau naik sebesar 33,15% dibandingkan capaian di periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp2,38 triliun.
Alhasil, naiknya beban pokok ini turut membuat laba bruto SGRO mengalami penurunan menjadi Rp986,3 miliar atau turun sebesar 35,3% secara tahunan (yoy) dari yang sebelumnya sebesar Rp1,52 triliun.
Meski penjualan meningkat, laba bersih SGRO justru tergerus menjadi Rp422,16 miliar atau turun sebesar 47,68% secara tahunan (YoY) dari yang sebelumnya sebesar Rp806,8 miliar.
Tak hanya itu, total aset SGRO juga tercatat menurun menjadi Rp9,97 triliun dari 31 Desember 2022 yang mencapai Rp10,2 triliun.
Hingga 30 September 2023, total aset SGRO tercatat turun menjadi Rp9,97 triliun dari yang sebelumnya sebesar Rp10,2 triliun pada 31 Desember 2022
Adapun total liabilitas SGRO tercatat turun dari Rp5,01 triliun di akhir 2022, menjadi Rp4,49 triliun di akhir September 2023. Total ekuitas SGRO naik di akhir kuartal III/2023 menjadi Rp5,47 triliun, dari Rp5,2 triliun di akhir 2022.