PT Trimegah Bangun Persada Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel dengan kode saham NCKL ini enargetkan fasilitas pemurnian atau smelter berbasis High Pressure Acid Leach (HPAL) berkapasitas 65.000 ton per tahun dapat beroperasi pada pertengahan 2024 mendatang.
Direktur Utama Harita Nickel Roy Arman Arfandy menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah mempersiapkan pembangunan fasilitas pemurnian HPAL kedua tersebut agar dapat memulai operasinya di tahun depan.
Pembangunan HPAL ini dilaksanakan oleh NCKL melalui anak usahanya yakni PT Obi Nickel Cobalt (ONC). Fasilitas ini akan memiliki 3 jalur produksi dengan kapasitas produksi 65.000 ton kandungan nikel per tahun Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).
NCKL berencana akan melakukan ekspansi dengan meningkatkan kapasitas produksi masing-masing sebesar 120 ribu ton metal per tahun untuk feronikel dan MHP hingga akhir tahun 2024.
Kapasitas feronikel diharapkan akan bertambah seiring dengan rencana pembangunan smelter berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ketiga yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2025.
Adapun pembangunan RKEF tersebut akan dikerjakan oleh NCKL melalui entitas asosiasi yaitu PT Karunia Permai Sentosa (KPS). Fasilitas ini akan memiliki 12 jalur produksi dengan kapasitas produksi 185.000 ton kandungan nikel feronikel per tahun.
Roy menegaskan bahwa NCKL berkomitmen untuk terus melanjutkan proyek – proyek yang telah direncanakan sebelumnya.
Sebagai informasi, Harita Nickel saat ini memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) seluas sekitar 9.000 hektare yang terdiri dari empat konsesi tambang dengan rincian dua tambang sudah beroperasi dan dua tambang lainnya akan dioperasikan untuk mendukung pasokan bahan baku bijih nikel di masa mendatang.
NCKL berkomitmen untuk terus meningkatkan usia tambang dan cadangan bijih nikel dengan mengakuisisi konsesi tambang baru dan menjalin kerja sama dengan perusahaan tambang lokal.
Dengan proyek-proyek ini, NCKL berharap dapat memperkuat posisinya di industri nikel dan mendukung pertumbuhan sektor pertambangan dalam negeri.