PT HM Sampoerna Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri perdagangan rokok dengan kode saham HMSP ini menargetkan fasilitas produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) Sampoerna di Blitar, Jawa Timur, dan Tegal, Jawa Tengah dapat beroperasi pada semester I/2024 mendatang.
Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis menyebut HMSP sebagai produsen SKT dengan merek dagang Dji Sam Soe dan Sampoerna Kretek ini berencana menyerap puluhan ribu tenaga kerja baru yang akan tersebar di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Barat untuk fasilitas produksi SKT tersebut.
Vassilis menjelaskan bahwa penyerapan tenaga kerja ini akan secara langsung membuka lapangan kerja baru serta menciptakan Multiplier effect (efek berganda) bagi masyarakat setempat.
Realisasi rencana tersebut akan dimulai dengan pembukaan fasilitas produksi baru SKT Sampoerna di Kota Blitar, Jawa Timur, dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah yang dijadwalkan mulai beroperasi pada semester I/2024.
Saat ini, pemilihan lokasi dan proses persiapan fasilitas produksi baru SKT Sampoerna tengah dilakukan di kedua area tersebut, termasuk rencana perekrutan karyawan.
Menurut Vassilis Gkatzelis, penambahan fasilitas produksi SKT Sampoerna ini membutuhkan investasi mencapai Rp638 miliar (sekitar US$42 juta). Fasilitas tersebut akan memperkuat portofolio SKT Sampoerna yang telah dimulai sejak tahun 1913.
HMSP juga mengapresiasi upaya Pemerintah untuk menjaga iklim usaha dan investasi yang kondusif serta terprediksi di Indonesia, termasuk kebijakan yang mendorong kinerja sektor padat karya SKT.
Upaya ini secara langsung berdampak positif pada penciptaan lapangan kerja di sektor formal dan perputaran ekonomi daerah yang selanjutnya turut meningkatkan perekonomian nasional.
Sebagai informasi, PT HM Sampoerna Tbk saat ini telah mengoperasikan 4 fasilitas produksi SKT di Surabaya, Malang, dan Probolinggo, 2 fasilitas produksi sigaret mesin di Pasuruan dan Karawang serta 1 fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang.
Selain itu, Sampoerna juga bermitra dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang tersebar di 28 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa. MPS dimiliki dan dioperasikan oleh pengusaha daerah dan/atau koperasi setempat untuk memproduksi merek-merek SKT Sampoerna.
Adapun total tenaga kerja Sampoerna saat ini mencapai lebih dari 76.000 orang, secara langsung dan tidak langsung, di mana sekitar 90% di antaranya adalah pekerja fasilitas produksi SKT.