Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi 1 hari ini, Rabu (24/1/2024). Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG terpantau mengalami pelemahan sebesar 0,62 persen atau turun 45,13 poin ke level 7.211.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa mayoritas indeks sektoral saham mengalami pelemahan. Salah satunya yang tercatat sebagai indeks dengan pelemahan terdalam yakni IDX Sektor Siklikal yang turun sebesar 0,42%. Kemudian disusul dengan pelemahan indeks sektoral lainnya yakni sebagai berikut :

– IDX Sektor Bahan Baku turun sebesar 1,68%,

– IDX Sektor Transportasi turun sebesar 1,11%,

– IDX Sektor Energi turun sebesar 0,73%,

– IDX Sektor Industri turun sebesar 0,54%,

– IDX Sektor Non Siklikal turun sebesar 0,18%,

– IDX Sektor Properti turun sebesar 0,13%,

– IDX Sektor Keuangan turun sebesar 0,07%,

Meskipun demikian, terdapat dua sektor yang mengalami penguatan pada perdagangan sesi pertama siang hari ini yaitu IDX Sektor Teknologi dengan kenaikan sebesar 2,92%, dan IDX Sektor Kesehatan dengan kenaikan sebesar 0,14%.

Pada perdagangan sesi 1 yang berlangsung hingga siang hari ini, tercatat sebanyak 181 saham menguat, 324 saham melemah dan 237 saham stagnan. Adapun jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,89 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp4,65 triliun dan frekuensi 598.290 kali.

Adapun saham-saham yang masuk dalam top gainers siang ini diantaranya PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) naik 34,53% ke Rp187, PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) naik 10,53% ke Rp294 dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) naik 8,77% ke Rp62.

Sementara saham-saham yang masuk dalam top losers siang ini diantaranya PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) turun 24,95% ke Rp394, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) turun 20,00% ke Rp108, dan PT Multirend Indo Tbk (BABY) turun 15,04% ke Rp192.

Di samping itu, terdapat tiga saham yang aktif diperdagangkan antara lain, PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU), PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET).