PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyedia platform media digital ini kabarnya tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk memacu kinerjanya di tahun 2025 mendatang.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Digital Mediatama Maxima, Budiasto Kusuma, dimana dirinya menjelaskan bahwa terdapat tiga pilar utama sebagai langkah strategis untuk menumbuhkan kinerja DMMX pada tahun depan.
Sejumlah strategi tersebut di antaranya yaitu :
1. Mempertahankan kontrak-kontrak yang ada khususnya kontrak besar (big key contracts), sebagai dasar stabilitas pendapatan dan kemitraan jangka panjang.
2. Melakukan ekspansi ke berbagai channel baru, dengan fokus utama pada penetrasi pasar retailer entry-level, untuk memperluas jangkauan dan memperkuat posisi di pasar yang berkembang.
3. Menambah produk tambahan (add-on products) untuk melengkapi ekosistem smart retail DMMX untuk memberikan solusi yang lebih komprehensif dan bernilai bagi pelanggan.
Adapun strategi inti yang disiapkan ini diharapkan dapat menjadi pendorong yang kuat bagi pertumbuhan dan keberlanjutan DMMX dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif.
Namun tak menunggu lama, DMMX dikabarkan akan mulai menjalankan strategi tersebut di penghujung tahun 2024 ini, dengan memperkenalkan produk solusi ritel berbasis Artificial Intelligence (AI) di ajang Salon International de l’Alimentation (SIAL) Interfood 2024, yang berlangsung di JIEXPO, Jakarta.
Di ajang tersebut, DMMX menyasar pasar peritel konvensional yang memiliki jaringan kecil maupun besar untuk bertranformasi ke arah smart retail.
Produk yang diperkenalkannya tersebut diharapkan membuat konsumen dapat melihat signage dan videotron (layar promosi LED besar) yang diprogram berdasarkan kondisi waktu, cuaca dan profil toko.
Selain memperkenalkan produknya, DMMX di ajang tersebut juga meluncurkan LCD Transparent Box dan Consumer Profiling.
Kedua produk dan layanan ini dirancang untuk membantu peritel memberikan pengalaman konsumen yang lebih menarik dan terukur dalam aktivitas bisnis ritel.
Menurut Budiasto, produk dan layanan berbasis AI merupakan strategi DMMX untuk membangun ekosistem ritel yang lebih modern dan relevan dengan kebutuhan pasar.
Oleh karena itu, DMMX memasang harga yang terjangkau atas produk dan layanan yang ditawarkan sehingga bisa sekaligus memperluas pangsa pasar dan menjangkau ritel berjaringan kecil.
Guna memuluskan berbagai strategi tersebut, DMMX mengalokasikan belanja modal (capex) yang stabil di level sekitar Rp 30 miliar pada tahun ini maupun tahun depan. Budiasto Optimis DMMX bisa memperbaiki bottom line ke posisi yang positif pada tahun 2025.