Emiten rumah sakit, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) dikabarkan telah menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun di tahun 2025.

Corporate Secretary SRAJ Arie Farisandi menjelaskan bahwa dana capex tersebut akan digunakan untuk penyelesaian beberapa proyek pembangunan di antaranya untuk penyelesaian pembangunan Mayapada Hospital Jakarta Timur, Mayapada Hospital Jakarta Selatan Expansion/Tower 3 dan Mayapada Apollo Batam International Hospital, serta alokasi untuk unit rumah sakit yang saat ini beroperasi.

Selain mengalokasikan anggaran capex untuk tahun ini, SRAJ juga berencana melakukan ekspansi di tahun 2025 dengan fokus pada beberapa proyek pembangunan, seperti pembangunan unit rumah sakit yang telah dimulai pada tahun 2024 yakni Mayapada Hospital Jakarta Timur (MHJT) yang berada di Cakung.

Kemudian pembangunan unit rumah sakit internasional yang segera dimulai tahun 2025, yakni Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH) di Kawasan Ekonomi Khusus Batam yang pembangunannya bekerjasama dengan Apollo Hospitals India. Terakhir pembangunan Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS).

Rumah sakit tersebut diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2026. Dengan ekspansi ini, Mayapada Healthcare disebut semakin memperluas jangkauan layanannya ke berbagai wilayah strategis guna meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

Manajemen SRAJ tak memerinci lebih detail terkait target kinerja tahun ini. Namun, sebagaimana terlihat dari tahun ke tahun, SRAJ selalu berupaya untuk bertumbuh positif, baik dari sisi pendapatan, jangkauan layanan, maupun laba .

Adapun untuk tahun 2025 ini, pihaknya menargetkan perolehan laba setidaknya bisa lebih besar dari realisasi tahun 2024.

Arie menjelaskan banyak peluang yang memungkinkan perusahaan untuk terus tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan di tahun ini. Hal itu tentunya didukung oleh peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan serta akselerasi kebutuhan terhadap layanan kesehatan berkualitas.

Selain itu, dukungan pemerintah terhadap program pemeriksaan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan peluang perusahaan untuk terus meningkatkan patient experience dengan memberikan perawatan kesehatan secara menyeluruh melalui layanan unggulan (Center of Excellence) yang dimiliki, mulai dari pencegahan, penanganan, hingga perawatan pasca-tindakan.