Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi 1 hari ini, Jumat (13/09/2024). Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG terpantau mengalami pelemahan sebesar 0,03 persen atau turun 2,55 poin ke level 7.795.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa mayoritas indeks sektoral saham mengalami pelemahan. Salah satunya yang tercatat sebagai indeks dengan pelemahan terdalam yakni IDX Sektor Non Siklikal yang turun sebesar 0,96%. Kemudian disusul dengan pelemahan indeks sektoral lainnya yakni sebagai berikut :
– IDX Sektor Keuangan turun sebesar 0,62%,
– IDX Sektor Energi turun sebesar 0,48%,
– IDX Sektor Properti turun sebesar 0,16%,
– IDX Sektor Industri turun sebesar 0,12%,
– IDX Sektor Bahan Baku turun sebesar 0,05%,
Meskipun demikian, terdapat sejumlah sektor yang mengalami penguatan pada perdagangan sesi pertama siang hari ini yaitu IDX Sektor Teknologi dengan kenaikan sebesar 5,27%, IDX Sektor Siklikal dengan kenaikan sebesar 0,35%, IDX Sektor Kesehatan dengan kenaikan sebesar 0,31%, IDX Sektor Transportasi dengan kenaikan sebesar 0,19%, dan Sektor infrastruktur dengan kenaikan sebesar 0,13 persen.
Pada perdagangan sesi 1 yang berlangsung hingga siang hari ini, tercatat sebanyak 253 saham menguat, 284 saham melemah dan 248 saham stagnan. Adapun jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,06 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp21,79 triliun.
Adapun saham-saham yang masuk dalam top gainers siang ini diantaranya PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) naik 32,16 persen ke Rp226, PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) naik 25,40 persen ke Rp158 dan PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) naik 25,00 persen ke Rp4.500.
Sementara saham-saham yang masuk dalam top losers siang ini diantaranya PT Grand House Mulia Tbk (HOMI) turun 16,67 persen ke Rp220, PT Green Power Group Tbk (LABA) turun 12,24 persen ke Rp645, dan PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) turun 9,83 persen ke Rp3.120.
Di samping itu, terdapat tiga saham yang aktif diperdagangkan antara lain PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB).